kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.933.000   17.000   0,89%
  • USD/IDR 16.378   49,00   0,30%
  • IDX 7.859   -31,86   -0,40%
  • KOMPAS100 1.103   -7,60   -0,68%
  • LQ45 822   -6,76   -0,82%
  • ISSI 265   -0,92   -0,35%
  • IDX30 425   -3,33   -0,78%
  • IDXHIDIV20 494   -1,99   -0,40%
  • IDX80 124   -0,75   -0,60%
  • IDXV30 131   0,35   0,27%
  • IDXQ30 138   -0,83   -0,60%

Tren Penerbitan Surat Utang oleh Emiten Kembali Ramai


Senin, 25 Agustus 2025 / 05:25 WIB
Tren Penerbitan Surat Utang oleh Emiten Kembali Ramai
ILUSTRASI. Sejumlah emiten kembali melakukan penerbitan surat utang di paruh kedua tahun 2025 dan analis memberikan rekomendasi saham


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penawaran atau penerbitan surat utang baik berupa obligasi maupun sukuk kembali marak dilakukan oleh sejumlah emiten di berbagai sektor industri, setidaknya dalam sebulan terakhir.

Dalam catatan KONTAN, belum lama ini emiten pertambangan batubara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengumumkan akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I BUMI Tahap II Tahun 2025 dengan jumlah pokok sebesar Rp 721,61 miliar.

Nantinya, sekitar 45,34% dana hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan oleh BUMI untuk pengembang bisnis perusahaan berupa kewajiban tahap 2 dari total nilai rencana akuisisi Wolfram Limited, perusahaan tambang tembaga dan emas asal Australia.

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) juga baru saja mencatatkan obligasi dan sukuk mudharabah di Bursa Efek Indonesia (BEI) senilai Rp 3,71 triliun pada Kamis (21/8/2025) lalu.

Baca Juga: Sempat Tembus ke 8.000, Begini Target IHSG dan Rekomendasi Saham Hingga Akhir 2025

Dana hasil penerbitan obligasi dan sukuk tersebut akan digunakan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari pemberian pinjaman kepada Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI) hingga pembayaran lebih awal fasilitas kredit.

Emiten properti, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) turut menerbitkan obligasi dan sukuk dengan nilai pokok masing-masing sebesar Rp 500 miliar. Mayoritas dana surat utang tersebut akan dipakai untuk pengembangan infrastruktur di BSD City Tangerang.

PT Mayora Indah Tbk (MYOR) ikut menerbitkan obligasi dengan nilai pokok sebesar Rp 1 triliun. Seluruh dana obligasi ini akan digunakan untuk modal kerja kegiatan usaha MYOR.

Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maxiilianus Nicodemus mengatakan, ada beberapa faktor yang mendorong ramainya penerbitan surat utang oleh emiten.

Di antaranya, tingkat suku bunga acuan yang sudah menurun sehingga cost of fund yang ditanggung emiten berkurang, adanya utang yang akan jatuh tempo dan diperlukan refinancing, hingga kebijakan ekspansi emiten yang memerlukan adanya pendanaan lewat surat utang.

 

"Dengan imbal hasil yang rendah saat ini, obligasi akan menjadi salah satu primadona bagi emiten di akhir tahn atau tahun depan," ujar Nico, Jumat (22/8).

Senada, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, penurunan suku bunga acuan memungkinkan emiten untuk menerbitkan surat utang dengan bunga lebih rendah, sehingga tidak terlalu membebani keuangan mereka.

"Jika emiten bisa merealisasikan dana hasil penerbitan obligasi, baik itu untuk ekspansi atau refinancing, diharapkan kinerja mereka akan meningkat," tutur Nafan, Sabtu (23/8/2025).

Investor pun diharapkan tetap memperhatikan kondisi keuangan emiten penerbit surat utang, termasuk kemampuan emiten yang bersangkutan melunasi pokok dan bunga surat utangnya.

Baca Juga: Kinerja Grup Djarum Beragam Semester I-2025, Simak Prospek dan Rekomendasi Sahamnya

Nafan pun merekomendasikan akumulasi beli saham MYOR dengan target harga Rp 2.720 per saham dan menyarankan tambah (add) saham BUMI dengan target harga Rp 145 per saham.

Di lain pihak, Nico menyebut saham BSDE dan MYOR dapat dicermati investor dengan target harga masing-masing di level Rp 1.150 per saham dan Rp 545 per saham.

Selanjutnya: PHI Catat Produksi Minyak 586.000 Barel per Hari

Menarik Dibaca: Rekomendasi 6 Film Horor Liburan Tragis Penuh Bencana Tak Terduga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×