kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.278   15,00   0,09%
  • IDX 7.913   -14,06   -0,18%
  • KOMPAS100 1.110   -3,06   -0,27%
  • LQ45 821   -7,45   -0,90%
  • ISSI 266   0,55   0,21%
  • IDX30 424   -4,25   -0,99%
  • IDXHIDIV20 492   -5,85   -1,18%
  • IDX80 124   -1,02   -0,81%
  • IDXV30 132   -1,55   -1,16%
  • IDXQ30 137   -1,62   -1,16%

FTSE Rebalancing September 2025: DSSA Jadi Saham Besar, BDMN Turun Kelas


Senin, 25 Agustus 2025 / 05:00 WIB
FTSE Rebalancing September 2025: DSSA Jadi Saham Besar, BDMN Turun Kelas
ILUSTRASI. FTSE Russell menyatakan bahwa saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) — anak usaha Grup Sinar Mas — resmi masuk ke dalam kategori Large Cap Index alias saham berkapitalisasi besar.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Kabar penting buat Anda yang main saham di Bursa Efek Indonesia! FTSE Russell, lembaga global penyusun indeks saham, baru saja mengumumkan perubahan daftar saham dalam FTSE Global Equity Index Series (GEIS) untuk Indonesia. Perubahan ini dilakukan dalam agenda peninjauan rutin (semi-annual review) untuk edisi September 2025.

Rebalancing alias perubahan daftar saham ini bakal mulai berlaku efektif setelah penutupan pasar pada Jumat, 19 September 2025. Artinya, daftar baru akan digunakan mulai Senin, 22 September 2025 saat pasar kembali dibuka.

Perubahan dalam indeks FTSE seperti ini biasanya jadi perhatian investor, terutama investor asing dan institusi besar yang menjadikan indeks global sebagai acuan. Saat sebuah saham masuk ke indeks besar seperti FTSE Large Cap, biasanya permintaan terhadap saham tersebut bisa naik karena otomatis dibeli oleh dana-dana yang mengacu ke indeks tersebut.

Baca Juga: Susul iPhone 16 & 15, Harga iPhone 14 Telah Turun Rp 5 Jutaan Agustus 2025

Saham DSSA Naik Kelas, BDMN Terlempar

Dalam pengumuman resminya, FTSE Russell menyatakan bahwa saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) — anak usaha Grup Sinar Mas — resmi masuk ke dalam kategori Large Cap Index alias saham berkapitalisasi besar.

DSSA masuk ke indeks ini dengan bobot free float sebesar 25,43%, sesuai definisi free float versi FTSE. Ini menandakan saham DSSA kini dipandang punya pengaruh besar dalam pergerakan pasar global.

Sebaliknya, ada yang harus turun panggung. Saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dikeluarkan dari kategori saham berkapitalisasi menengah (Mid Cap).

Saham-Saham Baru di Kategori Micro Cap

Bukan cuma itu, FTSE Russell juga nambahin beberapa saham baru ke daftar emiten micro cap — alias saham dengan kapitalisasi kecil. Berikut daftarnya:

  • PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN)
  • PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI)
  • PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BHIT)
  • PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA)
  • PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI)
  • PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) (pengelola bioskop Cinema XXI)
  • PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO)
  • PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk (ULTJ)

Tonton: Polemik Ijazah Jokowi UGM Angkat Bicara

Saham yang Terdepak dari Micro Cap

Sayangnya, beberapa saham juga harus keluar dari indeks micro cap karena berbagai alasan, seperti penurunan performa atau perubahan kapitalisasi pasar. Ini daftarnya:

  • PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST)
  • PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE)
  • PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI)
  • PT Murni Sadar Tbk (MTMH)
  • PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI)
  • PT Semen Baturaja Tbk (SMBR)
  • PT Uni-Charm Indonesia Tbk (UCID)

Baca Juga: Update Terbaru Agustus 2025! Harga iPhone 16 Series Turun Hingga Rp 3 Juta

Selanjutnya: Tanda Ada Masalah Pengelolaan APBN

Menarik Dibaca: Rekomendasi 6 Film Horor Liburan Tragis Penuh Bencana Tak Terduga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×