| : WIB | INDIKATOR |

EMAS 1.929.000 -4.000 -0,21%
USD/IDR 16.269 -93,00 -0,57%
IDX 7.941 82,31 1,05%
KOMPAS100 1.116 12,31 1,12%
LQ45 831 8,62 1,05%
ISSI 267 1,93 0,73%
IDX30 430 4,45 1,05%
IDXHIDIV20 499 4,80 0,97%
IDX80 125 1,54 1,24%
IDXV30 134 2,60 1,98%
IDXQ30 139 1,54 1,12%

Harga Emas Dunia Tergelincir dari Puncak Dua Pekan Senin (25/8) Pagi

Senin, 25 Agustus 2025 / 08:57 WIB

ILUSTRASI. A gold bar is pictured on display at Korea Gold Exchange in Seoul, South Korea, August 6, 2020. REUTERS/Kim Hong-Ji

Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. Harga emas dunia melemah tipis pada perdagangan Senin (25/8/2025), tertekan penguatan dolar AS. Meski demikian, ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS yang semakin kuat masih memberi dukungan terhadap logam mulia.

Mengutip Reuters, harga emas spot turun 0,2% menjadi US$ 3.364,25 per troi ons pada pukul 01.09 GMT, setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak 11 Agustus pada akhir pekan lalu.

Sementara itu, kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember terkoreksi 0,3% ke US$ 3.409,80 per troi ons.

Indeks dolar AS naik 0,2% terhadap sejumlah mata uang utama setelah sebelumnya merosot ke posisi terendah empat pekan. Kenaikan dolar membuat emas menjadi kurang menarik bagi investor luar negeri.

Dari sisi kebijakan moneter, Ketua The Federal Reserve Jerome Powell pada Jumat lalu memberikan sinyal dovish dengan menyatakan potensi pemangkasan suku bunga pada pertemuan bank sentral bulan depan.

Powell menyebut risiko terhadap pasar tenaga kerja meningkat, meski inflasi masih menjadi ancaman dan keputusan belum final.

Pasar kini memperkirakan peluang sebesar 87% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 17 September mendatang.

Secara kumulatif, proyeksi pemangkasan suku bunga hingga akhir 2025 mencapai 48 basis poin, berdasarkan data CME FedWatch Tool.

Ekspektasi suku bunga yang lebih rendah biasanya mendukung kenaikan harga emas karena menurunkan opportunity cost dari kepemilikan aset tanpa imbal hasil seperti emas.

Sementara itu, bursa saham Asia dibuka menguat pada Senin, merespons prospek pemangkasan suku bunga AS.

Investor kini menanti data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS yang akan dirilis Jumat mendatang, dengan proyeksi inflasi inti naik ke level tertinggi sejak akhir 2023 di 2,9%.

Dari sisi permintaan fisik, pasar emas di sejumlah negara Asia masih lesu pekan lalu akibat volatilitas harga. Namun, pembelian emas di India mulai meningkat menjelang musim festival.

Untuk logam mulia lainnya, harga perak spot turun 0,2% menjadi US$ 38,09 per troi ons, platinum melemah 0,3% ke US$ 1.356,95, dan paladium terkoreksi 0,6% ke US$ 1.119,67.