Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) alias Semen Merah Putih menerapkan sejumlah strategi bisnis di tahun 2025.
Semen Merah Putih menargetkan pertumbuhan volume penjualan semen bisa dua kali lipat lebih tinggi dari industri semen di tahun ini.
Director of Commercial & Logistic Semen Merah Putih, Surindro Kalbu Adi mengatakan, Asosiasi Semen Indonesia (ASI) memproyeksi penjualan semen di dalam negeri pada tahun 2025 bisa tumbuh 1-2%.
“Jadi, volume penjualan Semen Merah Putih kami targetkan bisa tumbuh sekitar 4%-5% di tahun ini,” ujarnya dalam Konferensi Pers, Jumat (31/1).
Baca Juga: Cemindo Gemilang (CMNT) Targetkan Volume Penjualan Semen Tumbuh 4%-5% di Tahun 2025
Surindro memaparkan, CMNT telah menambah pabrik semen baru di dua lokasi, yaitu Medan dan Dumai.
“Tahun ini bisa jadi ada penambahan, bisa jadi tidak. Tapi investasi Cemindo cukup agresif untuk pertumbuhan bisnis kami,” katanya.
Sementara, industri beton saat ini diakui masih berkembang. Namun, Surindro meyakini, pertumbuhan beton masih di arah positif.
CMNT tengah menerapkan teknologi injeksi karbon alias carbon injection untuk menghasilkan beton yang lebih rendah karbon. Semen Merah Putih pun telah menambah dua batching plant yang mengadopsi teknologi carbon injection di tahun 2025.
Lewat anak perusahaannya, PT Motive Mulia alias Beton Merah Putih, CMNT mengambil langkah dengan menjadi yang pertama di Indonesia mengadopsi teknologi ini.
Untuk langkah strategis ini, nilai investasi yang disiapkan sekitar Rp 100 miliar untuk setiap batching plant. Artinya, dengan tiga plant beroperasi dengan teknologi carbon injection, nilai investasi yang sudah dikucurkan sekitar Rp 300 miliar.
Dengan adopsi teknologi carbon injection, CMNT tak hanya investasi secara finansial, tetapi juga transfer pengetahuan di industri semen dan beton ramah lingkungan.
“Kami juga tengah melakukan studi di beberapa negara lain untuk memastikan bahwa teknologi yang kami adopsi itu bisa diaplikasikan di industri,” paparnya.
Semen Merah Putih juga menyasar semen dan beton produksi perseroan bisa turut serta membantu program 3 Juta Rumah yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Cemindo Gemilang (CMNT) Menambah 2 Batching Plant Untuk Adopsi Carbon Injection
“Tentunya pertumbuhan ini juga untuk mendukung program pemerintah dengan menjadikan kualitas pembangunan lebih baik dan ramah lingkungan,” ungkap Surindro.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta melihat, kinerja Semen Merah Putih sebenarnya masih lesu jika dilihat dari laporan keuangan per kuartal III 2024.
CMNT mencatatkan rugi Rp 176,7 miliar per kuartal III 2024. Ini berbanding terbalik dari laba bersih Rp 209,71 miliar per kuartal III 2023.
Pendapatan neto dari kontrak dengan pelanggan tercatat sebesar Rp 6,49 triliun per kuartal III 2024. Raihan ini turun 5,34% secara tahunan alias year on year (yoy) dari Rp 6,86 triliun per kuartal III 2023.
Sementara, untuk prospek kinerja di tahun 2025, investor bisa menunggu rilis laporan keuangan tahun 2024.
“Jika dari laporan tersebut CMNT belum bisa menekan cost of good solds (COGS) dan biaya operasional, ada kemungkinan rugi perseroan berlanjut sampai ke tahun ini,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (31/1).
Pergerakan harga saham CMNT juga dilihat mencerminkan kinerja keuangan perseroan. Melansir RTI, saham CMNT turun 17,96% dalam setahun terakhir dan terkoreksi 3,98% sejak awal tahun 2025.
“Jadi, selain fokus ke ekspansi bisnis, CMNT juga perlu menjalankan efisiensi bisnis agar kinerja keuangan dan sahamnya membaik,” paparnya.
Alhasil, Nafan pun belum merekomendasikan saham CMNT.
Pengamat Pasar Modal dan Founder WH Project, William Hartanto melihat, pergerakan saham CMNT berada di level support Rp 815 per saham dan Rp 900 per saham, dengan tren melemah. Alhasil, William merekomendasikan wait and see untuk CMNT.
Selanjutnya: Uni Emirat Arab Siap Investasi di Sektor Energi Hijau, Pertahanan dan Infrastruktur
Menarik Dibaca: Pesan Mendalam Film Tabayyun Bakal Meramaikan Industri Film Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News