kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.620.000   14.000   0,87%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Cemindo Gemilang (CMNT) Pakai Carbon Injection untuk Produksi Beton Ramah Lingkungan


Jumat, 31 Januari 2025 / 19:21 WIB
Cemindo Gemilang (CMNT) Pakai Carbon Injection untuk Produksi Beton Ramah Lingkungan
ILUSTRASI. Direksi PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) alias Semen Merah Putih. Di tahun ini, Semen Merah Putih menambah dua batching plant yang mengadopsi teknologi injeksi karbon


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) atau yang dikenal dengan Semen Merah Putih terus berfokus untuk memproduksi semen dan beton ramah lingkungan di tahun 2025.

Di tahun ini, Semen Merah Putih menambah dua batching plant yang mengadopsi teknologi injeksi karbon alias carbon injection.

Lewat anak perusahaannya, PT Motive Mulia alias Beton Merah Putih, CMNT mengambil langkah dengan menjadi yang pertama di Indonesia mengadopsi teknologi carbon injection untuk menghasilkan beton yang lebih rendah karbon.

Untuk langkah strategis ini, nilai investasi yang disiapkan CMNT sekitar Rp 100 miliar untuk setiap batching plant. Artinya, dengan tiga plant beroperasi dengan teknologi carbon injection, nilai investasi yang sudah dikucurkan sekitar Rp 300 miliar.

Baca Juga: Cemindo Gemilang (CMNT) Menambah 2 Batching Plant Untuk Adopsi Carbon Injection

Operasional Director Beton Merah Putih Akhmad Syamsuddin mengatakan, nilai tersebut cukup besar untuk investasi di industri semen dan beton.

“Meskipun biaya investasinya cukup tinggi, tetapi kami yakin untuk menjalankan ini. Sebab, manfaatnya tinggi untuk lingkungan dan bisa bersinergi dengan pemerintah untuk mengurangi emisi karbon,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (31/1).

Director of Commercial & Logistic Semen Merah Putih Surindro Kalbu Adi mengatakan, dengan adopsi teknologi carbon injection, CMNT tak hanya investasi secara finansial, tetapi juga transfer pengetahuan di industri semen dan beton ramah lingkungan. 

“Kami telah mempelajari teknologi ini selama setahun tentang karakteristik concrete itu sendiri. Jadi, ini salah satu pengetahuan yang berbeda dengan yang ada di Industri,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Teknologi carbon injection merupakan terobosan baru dalam industri beton, dengan penyuntikan karbondioksida (CO2) ke beton segar yang sedang diproduksi. Tujuannya untuk mengurangi jejak karbon secara keseluruhan tanpa mengorbankan kualitas dan kinerja beton yang dihasilkan. 

Secara teknis, setelah disuntikkan, CO2 akan termineralisasi menjadi mineral kalsium karbonat (CaCO3) yang berukuran nano dan tertanam secara permanen di dalam beton.

Dalam implementasi teknologi carbon injection, Beton Merah Putih bermitra dengan CarbonCure. Perusahaan teknologi multinasional itu telah bekerjasama dengan ratusan perusahaan di dunia untuk melakukan decarbonization dalam produksi semen dan beton. 

Baca Juga: CMNT Teken Fasilitas Pinjaman US$ 1,05 Miliar dengan Bangkok Bank dan Bank Permata

Akhmad menuturkan, kolaborasi dengan CarbonCure adalah sebuah kerjasama strategis jangka panjang. 

“Ini sebagai bentuk implementasi visi bisnis dan dedikasi Beton Merah Putih dalam menghadirkan layanan bahan material konstruksi berkualitas tinggi dan ramah lingkungan,” ujarnya.

CarbonCure Technology ini sebenarnya sudah mulai diadopsi CMNT sejak bulan Februari 2024 di batching plant Beton Merah Putih Tegal Danas. 

Selama satu tahun, batching plant itu sudah menjadi supplier beton rendah karbon untuk proyek konstruksi premium yang mengedepankan konstruksi berkelanjutan, seperti proyek dengan klien PT Sinar Mitbana Mas.

Akhmad menambahnya, Beton Merah Putih akan menambah dua batching plant yang mengadopsi teknologi CarbonCure, yaitu di area Cempaka Putih dan Cisauk.

“Setiap batching plant atau precast plant Beton Merah Putih akan menggunakan CarbonCure, karena kami melihat bahwa konstruksi berkelanjutan bukan lagi sebuah kewajiban tetapi kebutuhan bersama,” ungkapnya.

Dengan mengadopsi CarbonCure, Beton Merah Putih telah mengurangi rata-rata 12 kilogram (kg) emisi karbon dari setiap meter kubik beton yang diproduksi. Sebagai contoh, batching plant Tegal Danas yang telah memproduksi 31.298 meter kubik beton dengan teknologi CarbonCure, kini sudah berkontribusi mengurangi emisi karbon yang setara 240 ton CO2.

“Pengurangan karbon tersebut setara CO2 yang diserap oleh lebih dari 110 hektare hutan selama satu tahun,” kata Ahmad.

Dengan adopsi teknologi carbon injection, CMNT pun berminat untuk ikut serta dalam Bursa Karbon yang telah dirilis oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, perseroan masih mempelajari sejumlah regulasi terkait Bursa Karbon.

“Kami bisa mendapatkan manfaat dari perdagangan karbon, karena kami juga terafiliasi secara global. Namun, kami masih memeriksa terlebih dahulu terkait regulasinya,” kata Surindro.

Selanjutnya: CIMB Niaga Auto Finance (CNAF)Bukukan Laba Rp 583 miliar di 2024

Menarik Dibaca: BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 99S di Selatan Banten, Cuaca Hujan Lebat di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×