Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT), yang dikenal juga dengan brand Semen Merah Putih, menambah dua batching plant yang mengadopsi teknologi carbon injection di tahun 2025.
Lewat anak perusahaannya, PT Motive Mulia alias Beton Merah Putih, CMNT mengambil langkah dengan menjadi yang pertama di Indonesia mengadopsi teknologi carbon injection untuk menghasilkan beton yang lebih rendah karbon.
Head of Technical Marketing Cemindo Gemilang Syarif Hidayat menjelaskan, teknologi carbon injection merupakan terobosan baru dalam industri beton, dengan penyuntikan karbondioksida (CO2) ke beton segar yang sedang diproduksi. Tujuannya untuk mengurangi jejak karbon secara keseluruhan tanpa mengorbankan kualitas dan kinerja beton yang dihasilkan.
“Secara teknis, setelah disuntikkan, CO2 akan termineralisasi menjadi mineral kalsium karbonat (CaCO3) yang berukuran nano dan tertanam secara permanen di dalam beton,” ungkap Syarif dalam keterangan resmi, Selasa (28/1).
Baca Juga: CMNT Teken Fasilitas Pinjaman US$ 1,05 Miliar dengan Bangkok Bank dan Bank Permata
Dengan pendekatan ini, kuat tekan beton secara umum akan meningkat, sehingga memungkinkan pengurangan kandungan semen dalam beton tanpa mengorbankan kekuatan struktural.
“Melalui implementasi teknologi ini, Beton Merah Putih tidak hanya berhasil mengurangi emisi karbon, tetapi juga secara permanen ‘menanam’ karbon ke dalam beton,” ungkapnya.
Dalam implementasi teknologi carbon injection, Beton Merah Putih pun bermitra dengan CarbonCure. Perusahaan teknologi multinasional itu telah bekerja sama dengan ratusan perusahaan di dunia untuk melakukan dekarbonisasi dalam produksi semen dan beton.
Direktur Operasional Beton Merah Putih Akhmad Syamsuddin mengatakan, kolaborasi pihaknya dengan CarbonCure adalah sebuah kerja sama strategis jangka panjang.
“Ini sebagai bentuk implementasi visi bisnis dan dedikasi Beton Merah Putih dalam menghadirkan layanan bahan material konstruksi berkualitas tinggi dan ramah lingkungan,” ujar Akhmad.
CarbonCure Technology ini sebenarnya sudah mulai diadopsi CMNT sejak bulan Februari 2024 di batching plant Beton Merah Putih Tegal Danas.
Baca Juga: Cermati Rekomendasi Saham Cemindo Gemilang (CMNT) dengan Program 3 Juta Rumah
Selama satu tahun, batching plant itu sudah menjadi supplier beton rendah karbon untuk proyek konstruksi premium yang mengedepankan konstruksi berkelanjutan, seperti proyek dengan klien PT Sinar Mitbana Mas.
Akhmad menuturkan, Beton Merah Putih akan menambah dua batching plant yang mengadopsi teknologi CarbonCure, yaitu di area Cempaka Putih dan Cisauk.
“Setiap batching plant atau precast plant Beton Merah Putih akan menggunakan CarbonCure, karena kami melihat bahwa konstruksi berkelanjutan bukan lagi sebuah kewajiban tetapi kebutuhan bersama,” tuturnya.
Dengan mengadopsi CarbonCure, Beton Merah Putih telah mengurangi rata-rata 12 kilogram (kg) emisi karbon dari setiap meter kubik beton yang diproduksi. Sebagai contoh, batching plant Tegal Danas yang telah memproduksi 31.298 meter kubik beton dengan teknologi CarbonCure, kini sudah berkontribusi mengurangi emisi karbon yang setara 240 ton CO2.
“Pengurangan karbon tersebut setara CO2 yang diserap oleh lebih dari 110 hektare hutan selama satu tahun,” ungkapnya.
Selanjutnya: 7 Rahasia Orang Kaya Supaya Sukses Membangun Kekayaan
Menarik Dibaca: Tiktok dan Sejiwa Foundation Dorong Orang Tua Dukung Keamanan Digital Remaja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News