kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Simak Anggaran Capex Emiten Ritel serta Rekomendasi Sahamnya


Minggu, 25 Mei 2025 / 21:38 WIB
Simak Anggaran Capex Emiten Ritel serta Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), misalnya, mengalokasikan capex Rp 4,5 triliun–Rp 5 triliun tahun depan, sedikit meningkat dari anggaran tahun lalu. Dana ini digunakan untuk menambah 1.000 gerai baru.(KONTAN/Baihaki)


Reporter: Rashif Usman | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten ritel telah menyiapkan rencana belanja modal (capital expenditure/capex) untuk tahun 2025 sebagai bagian dari strategi ekspansi jaringan dan penguatan operasional.

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), misalnya, mengalokasikan capex Rp 4,5 triliun–Rp 5 triliun tahun depan, sedikit meningkat dari anggaran tahun lalu. Dana ini digunakan untuk menambah 1.000 gerai baru.

PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) menganggarkan capex Rp 1,5 triliun, stagnan dibandingkan tahun lalu. Sekitar 60% akan dialokasikan untuk pembukaan gerai, gudang baru, dan relaksasi toko.

Baca Juga: Emiten Konsumer dan Ritel Milik Grup Salim Mayoritas Menguat di Kuartal I-2025

PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) juga menaikkan anggaran capex menjadi Rp 250 miliar–Rp 300 miliar, dari sebelumnya Rp 200 miliar–Rp 250 miliar.

Dana ini difokuskan untuk membuka 25–30 toko baru dan mengembangkan konsep toko berbasis kebutuhan pelanggan.

Sementara itu, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) menurunkan capex menjadi Rp 200 miliar dari sebelumnya Rp 260 miliar.

Dana tersebut akan digunakan untuk membuka tiga gerai baru yang dijadwalkan beroperasi pada kuartal IV-2025.

Tantangan Daya Beli dan Kurs

Direktur Kanaka Hita Solvera Daniel Agustinus menilai, ekspansi jaringan merupakan strategi umum untuk mendorong pertumbuhan omzet di sektor ritel.

Namun, ia mengingatkan bahwa saat ini daya beli masyarakat masih melemah, sementara depresiasi rupiah turut menekan biaya operasional.

Baca Juga: Ditopang Ritel Mal, Begini Kinerja Pakuwon Jati (PWON) pada Kuartal I-2025

"Meski begitu, sektor ritel cenderung defensif dan bisa dijadikan opsi diversifikasi bagi investor," kata Daniel kepada Kontan.co.id, Minggu (25/5).

Senada, Indy Naila, Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, menekankan bahwa alokasi capex harus disusun secara terukur agar ekspansi tetap berdampak positif terhadap kinerja operasional dan penjualan sejenis (SSSG).

"Investor perlu memperhatikan kondisi makroekonomi dan efektivitas strategi ekspansi dalam mendorong kinerja emiten," jelasnya.

Ekspektasi Pasar terhadap Realisasi Capex

Founder WH-Project, William Hartanto, menambahkan bahwa nilai capex yang cukup besar menciptakan ekspektasi tinggi dari pelaku pasar.

Oleh karena itu, kinerja saham emiten ritel akan sangat bergantung pada realisasi strategi ekspansi.

"Saya melihat respons pasar terhadap sektor ritel masih positif," ujar William.

Baca Juga: Pendapatan Emiten Ritel LQ 45 Ini Kompak Naik di Tahun 2024, Intip Prospeknya

 

Rekomendasi Saham

Berikut rekomendasi saham dari para analis:

William Hartanto:

  • AMRT: Buy, target Rp 2.800–Rp 3.300
  • MIDI: Buy, target Rp 464–Rp 500
  • ACES: Buy, target Rp 660–Rp 700
  • DEPO: Buy, target Rp 266

Indy Naila:

  • AMRT: Buy, target Rp 3.000
  • ACES: Buy, target Rp 800–Rp 900

Daniel Agustinus:

  • AMRT: Cermati, target Rp 2.800
  • ACES: Cermati, target Rp 650

Selanjutnya: Penurunan Suku Bunga BI Disambut Hangat dan Waspada

Menarik Dibaca: 5 Langkah Cerdas Memulai Menabung di Tahun 2025 yang Bisa Dilakukan Siapa Saja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×