Reporter: Rashif Usman | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten ritel telah menyiapkan rencana belanja modal (capital expenditure/capex) untuk tahun 2025 sebagai bagian dari strategi ekspansi jaringan dan penguatan operasional.
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), misalnya, mengalokasikan capex Rp 4,5 triliun–Rp 5 triliun tahun depan, sedikit meningkat dari anggaran tahun lalu. Dana ini digunakan untuk menambah 1.000 gerai baru.
PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) menganggarkan capex Rp 1,5 triliun, stagnan dibandingkan tahun lalu. Sekitar 60% akan dialokasikan untuk pembukaan gerai, gudang baru, dan relaksasi toko.
Baca Juga: Emiten Konsumer dan Ritel Milik Grup Salim Mayoritas Menguat di Kuartal I-2025
PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) juga menaikkan anggaran capex menjadi Rp 250 miliar–Rp 300 miliar, dari sebelumnya Rp 200 miliar–Rp 250 miliar.
Dana ini difokuskan untuk membuka 25–30 toko baru dan mengembangkan konsep toko berbasis kebutuhan pelanggan.
Sementara itu, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) menurunkan capex menjadi Rp 200 miliar dari sebelumnya Rp 260 miliar.
Dana tersebut akan digunakan untuk membuka tiga gerai baru yang dijadwalkan beroperasi pada kuartal IV-2025.
Tantangan Daya Beli dan Kurs
Direktur Kanaka Hita Solvera Daniel Agustinus menilai, ekspansi jaringan merupakan strategi umum untuk mendorong pertumbuhan omzet di sektor ritel.
Namun, ia mengingatkan bahwa saat ini daya beli masyarakat masih melemah, sementara depresiasi rupiah turut menekan biaya operasional.
Baca Juga: Ditopang Ritel Mal, Begini Kinerja Pakuwon Jati (PWON) pada Kuartal I-2025
"Meski begitu, sektor ritel cenderung defensif dan bisa dijadikan opsi diversifikasi bagi investor," kata Daniel kepada Kontan.co.id, Minggu (25/5).
Senada, Indy Naila, Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, menekankan bahwa alokasi capex harus disusun secara terukur agar ekspansi tetap berdampak positif terhadap kinerja operasional dan penjualan sejenis (SSSG).
"Investor perlu memperhatikan kondisi makroekonomi dan efektivitas strategi ekspansi dalam mendorong kinerja emiten," jelasnya.
Ekspektasi Pasar terhadap Realisasi Capex
Founder WH-Project, William Hartanto, menambahkan bahwa nilai capex yang cukup besar menciptakan ekspektasi tinggi dari pelaku pasar.
Oleh karena itu, kinerja saham emiten ritel akan sangat bergantung pada realisasi strategi ekspansi.
"Saya melihat respons pasar terhadap sektor ritel masih positif," ujar William.
Baca Juga: Pendapatan Emiten Ritel LQ 45 Ini Kompak Naik di Tahun 2024, Intip Prospeknya
Rekomendasi Saham
Berikut rekomendasi saham dari para analis:
William Hartanto:
- AMRT: Buy, target Rp 2.800–Rp 3.300
- MIDI: Buy, target Rp 464–Rp 500
- ACES: Buy, target Rp 660–Rp 700
- DEPO: Buy, target Rp 266
Indy Naila:
- AMRT: Buy, target Rp 3.000
- ACES: Buy, target Rp 800–Rp 900
Daniel Agustinus:
- AMRT: Cermati, target Rp 2.800
- ACES: Cermati, target Rp 650
Selanjutnya: Penurunan Suku Bunga BI Disambut Hangat dan Waspada
Menarik Dibaca: 5 Langkah Cerdas Memulai Menabung di Tahun 2025 yang Bisa Dilakukan Siapa Saja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News