Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja emiten properti belakangan ini masih dibayangi pelemahan kondisi makroekonomi.
Namun, potensi pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) serta penguatan nilai tukar rupiah membuka peluang pemulihan sektor ini.
Sejumlah analis memproyeksikan sektor properti bisa kembali bangkit, terutama pada paruh kedua 2025. Berikut rekomendasi saham emiten properti yang patut dicermati:
Baca Juga: IHSG Berpeluang Menguat Terbatas pada Senin (25/5), Ini Rekomendasi Saham Pilihannya
1. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)
Pada kuartal I-2025, SMRA mencatat penurunan laba bersih sebesar 46% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 238,3 miliar.
Meski demikian, kinerja diperkirakan membaik pada kuartal II-2025 seiring jadwal serah terima proyek di Summarecon Serpong dan Crown Gading.
Marketing sales SMRA juga solid, tumbuh 8% yoy menjadi Rp 877 miliar. Pertumbuhan ini ditopang oleh kinerja penjualan di Serpong, Bogor, dan Crown Gading, serta peluncuran produk baru seperti City Hub Commercial dan Cluster Ivora.
Rekomendasi: Buy
Target harga akhir tahun: Rp 675 per saham
Analis: Arief Machrus, INA Sekuritas
Baca Juga: Berikut Proyeksi IHSG Pekan Depan, Ini Saham yang Bisa Dicermati pada Senin (26/5)
2. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
BSDE membukukan pertumbuhan marketing sales sebesar 9,5% yoy pada kuartal I-2025. Pertumbuhan ini didorong lonjakan penjualan ruko sebesar 19,2% yoy, meskipun penjualan residensial tumbuh moderat sebesar 1,7% yoy.
Permintaan terhadap produk BSDE diperkirakan tetap tangguh, berkat penyelesaian proyek strategis seperti EastVara Mall, Living World Grand Wisata Bekasi, dan Tahap 1B Tol Serbaraja yang menghubungkan BSD City Tahap 3 (Legok) ke JORR 1.
Rekomendasi: Buy
Target harga akhir tahun: Rp 1.200 per saham
Analis: Steven Gunawan, KB Valbury Sekuritas
Baca Juga: IHSG Menguat 1,51% Sepekan, Net Buy Asing Masih Tebal Jelang Akhir Mei
3. PT Ciputra Development Tbk (CTRA)
CTRA berhasil mencatat lonjakan laba bersih sebesar 66,5% yoy menjadi Rp 669,3 miliar pada kuartal I-2025. Meski pre-sales turun 5% yoy, penurunan ini disebabkan oleh tingginya basis tahun sebelumnya dan pelemahan penjualan di luar Jawa.
CTRA dinilai unggul dalam menangkap peluang pasar properti saat ini, berkat kombinasi harga dan tipe produk yang tepat, kontribusi PPN yang efisien, sebaran geografis proyek, dan strategi peningkatan Return on Equity (ROE).
Rekomendasi: Buy
Target harga akhir tahun: Rp 1.600 per saham
Analis: Ismail Fakhri Suweleh & Wilastita Muthia Sofia, BRI Danareksa Sekuritas
Baca Juga: Inflow Asing Capai Rp 2,1 Triliun, Simak Review IHSG Sepekan Ini
4. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)
PWON mencatat penurunan pre-sales sebesar 14% yoy pada kuartal I-2025, seiring belum adanya peluncuran proyek baru yang signifikan. Saat ini, perusahaan fokus mengembangkan proyek-proyek baru dengan dana internal tanpa tambahan utang.
Laba inti 2025–2026 diperkirakan tumbuh sekitar 2% per tahun, ditopang oleh pendapatan berulang yang stabil. Sekitar 80% pendapatan PWON kini berasal dari segmen recurring income, yang diproyeksikan tumbuh dengan CAGR 7% dalam tiga tahun ke depan.
Rekomendasi: Overweight
Target harga akhir tahun: Rp 520 per saham
Analis: Henry Wibowo, J.P. Morgan
Selanjutnya: Celios: Pertumbuhan Pembiayaan Modal Kerja Bersifat Musiman, Waspadai Pelemahan
Menarik Dibaca: 5 Langkah Cerdas Memulai Menabung di Tahun 2025 yang Bisa Dilakukan Siapa Saja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News