Reporter: Yuliana Hema | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dalam tren penguatannya. Hingga akhir perdagangan Jumat (23/5), indeks ditutup menguat 0,66% ke posisi 7.214,16.
Lonjakan pada IHSG turut ditopang investor asing dengan net buy Rp 589,18 miliar. Dalam sebulan terakhir, investor asing mencatat net buy senilai Rp 2,99 triliun di seluruh pasar.
Dengan aliran dana investor asing yang mengalir deras, alhasil IHSG sudah menguat 6,61% sepanjang Mei berjalan. Ini mengindikasikan fenomena Sell in May tak terjadi tahun ini.
Bahkan, kenaikan IHSG pada Mei 2025 ini lebih tinggi ketimbang pandemi Covid-19. Pada Mei 2020, IHSG hanya berhasil menguat 0,79%.
Baca Juga: Lupakan Sell in May, Bitcoin Tembus US$107.000 dan Diprediksi Cetak Rekor Baru
VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi mencermati memang terjadi anomali pada periode Mei 2025, dibandingkan beberapa tahun terakhir.
Dia bilang peluang bagi IHSG ditutup hijau pada Mei 2025 masih terbuka lebar, terlebih didorong oleh de-eskalasi antara China dan Amerika Serikat (AS).
“Ini berpotensi memberikan optimisme pada permintaan global, termasuk untuk sektor energi,” kata Audi kepada Kontan akhir pekan lalu.
Baca Juga: Aliran Dana Asing Masuk ke IHSG, Potensi Fenomena Sell in May Semakin Memudar
Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas menimpali nampaknya pada tahun ini, Sell in May berubah menjadi Fly Away.
Sebab, beberapa sentimen positif telah mematahkan kutukan Sell In May. Mulai dari de-eskalasi antara China-AS, volatilitas pasar yang mulai meredam hingga penurunan peringkat AS.
Nico bilang penurunan peringkat AS memberikan kesempatan bagi pelaku pasar untuk melakukan re-alokasi aset sehingga memberikan keberanian bagi Bank Indonesia (BI) untuk memangkas suku bunga.
“Ini membuat pelaku pasar dan investor semakin bersemangat masuk ke aset yang berisiko, yang artinya saham pun terbawa angin positif,” jelasnya.
Selain itu lanjut Nico, penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam Rapat Dewan Gubernur (RGD) Mei 2025 berpotensi meningkatkan perekonomian Tanah Air.
Selanjutnya: Sentimen Positif Warnai Prospek Emiten Properti pada 2025, Simak Rekomendasi Sahamnya
Menarik Dibaca: 5 Langkah Cerdas Memulai Menabung di Tahun 2025 yang Bisa Dilakukan Siapa Saja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News