Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagian besar emiten konsumer dan ritel milik Grup Salim berhasil membukukan kinerja solid pada kuartal I-2025.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) mencatatkan pertumbuhan laba dan pendapatan yang mengesankan.
ICBP mencatatkan pertumbuhan positif, dengan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk mencapai Rp 2,65 triliun, meningkat 12,95% yoy dari Rp 2,35 triliun di kuartal I-2024. Penjualan neto ICBP turut bertumbuh 1,32% menjadi Rp 20,18 triliun pada kuartal I-2025.
INDF juga membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan sebesar Rp 2,72 triliun, meningkat 11,20% yoy dari Rp 2,44 triliun. Dari sisi pendapatan, penjualan neto perusahaan ini naik 2,48% yoy menjadi Rp 31,55 triliun dibandingkan Rp 30,79 triliun pada periode yang sama tahun 2024.
Baca Juga: Portofolio Bisnis Grup Salim Kian Lengkap, Punya Bisnis Properti Hingga Pertambangan
Sementara itu, DNET mencatatkan lonjakan laba hingga 185,62% pada kuartal I-2025. Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan juga meningkat 9,90% YoY menjadi Rp 379,40 miliar.
Namun, berbeda dengan tren positif tersebut, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) justru mengalami penurunan secara fundamental pada periode yang sama. Laba ROTI turun 68,69% yoy menjadi 23,1 miliar di kuartal I-2025, sementara pendapatan terkoreksi 9,63% yoy.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer, mengungkapkan bahwa pada kuartal I-2025, sebagian besar emiten Grup Salim berhasil mencatatkan pertumbuhan yang solid.
Pencapaian ini didorong oleh stabilnya permintaan produk makanan pokok dan penerapan efisiensi operasional.
Sebaliknya, ROTI justru mengalami penurunan kinerja, terutama akibat penurunan penjualan di segmen utamanya yakni roti tawar, yang berdampak pada penurunan pendapatan.
Baca Juga: Harga Komoditas Naik, Laba Emiten CPO Grup Salim Membaik Pada 2024
Memasuki kuartal II dan III-2025, yang minim momen festive, terdapat sejumlah sentimen positif yang berpotensi mendukung kinerja emiten konsumer dan ritel Grup Salim.
Salah satunya adalah program pemerintah Makan Bergizi Gratis (MBG), yang diperkirakan dapat mendorong permintaan produk makanan olahan.
"Namun, pelemahan daya beli masyarakat dan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat tetap menjadi tantangan yang perlu diwaspadai," kata Miftahul kepada Kontan, Rabu (7/5).
Dari sisi valuasi, saham INDF dan ICBP dinilai masih layak untuk diakumulasi, dengan rekomendasi hold dan target harga masing-masing Rp 8.200 dan Rp 11.850–Rp 12.100.
Sementara itu, saham ROTI cenderung netral, menunggu adanya perbaikan kinerja lebih lanjut.
Analis Ciptadana Sekuritas Asia Putu Chantika Putri menerangkan bahwa kinerja laba ICBP melampaui perkiraan analis sebesar 30%, namun sejalan dengan konsensus sebesar 25% dari proyeksi penuh tahun 2025.
Baca Juga: Indofood (INDF) Cetak Kinerja Positif di Kuartal I-2025, Begini Kata Anthoni Salim