kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   -8.000   -0,42%
  • USD/IDR 16.779   21,00   0,13%
  • IDX 6.369   106,29   1,70%
  • KOMPAS100 923   27,30   3,05%
  • LQ45 724   17,33   2,45%
  • ISSI 198   4,51   2,33%
  • IDX30 378   6,29   1,69%
  • IDXHIDIV20 458   7,62   1,69%
  • IDX80 105   3,28   3,22%
  • IDXV30 111   4,56   4,28%
  • IDXQ30 124   1,83   1,50%

Pendapatan Emiten Ritel LQ 45 Ini Kompak Naik di Tahun 2024, Intip Prospeknya


Kamis, 10 April 2025 / 11:53 WIB
Pendapatan Emiten Ritel LQ 45 Ini Kompak Naik di Tahun 2024, Intip Prospeknya
ILUSTRASI. KONTAN/Cheppy A. Muchlis. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dan PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), telah merilis laporan kinerja keuangan untuk tahun 2024, ini prospeknya


Reporter: Rashif Usman | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua emiten ritel yang tergabung dalam indeks LQ 45, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dan PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), telah merilis laporan kinerja keuangan untuk tahun 2024.

Kedua perusahaan sama-sama membukukan pertumbuhan pendapatan sepanjang tahun lalu. Namun, di sisi laba bersih, keduanya justru mencatatkan penurunan.

Sang induk, MAPI membukukan laba bersih mencapai Rp 1,76 triliun di tahun 2024. Perolehan laba itu turun 6,65% bila dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,89 triliun. Namun, pendapatan bersih MAPI di tahun 2024 tercatat Rp 37,83 triliun, naik 13,55% dari periode tahun 2023 yang mencapai Rp 33,31 triliun.

Sementara itu, MAPA mencatatkan laba bersih di tahun 2024 mencapai Rp 1,35 triliun. Perolehan itu menurun 2,48% bila dibandingkan posisi tahun 2023 sebesar Rp 1,38 triliun. Dari segi pendapatan, MAPA mencetak Rp 17,18 triliun di tahun 2024, naik 26,74% dari periode tahun 2023 sebesar Rp 13,55 triliun. 

Baca Juga: Direksi MAP Aktif Adiperkasa (MAPA) Tambah 900.000 Saham, Ini Tujuannya

VP Investor Relations, Corporate Communications & Sustainability MAP, Ratih D. Gianda mengatakan tahun 2024 menjadi periode yang progresif bagi MAP Grup. Pihaknya tetap fokus pada strategi utama, meski dihadapkan pada tantangan eksternal seperti penundaan peluncuran iPhone 16.

Menurutnya, MAP Grup terus melanjutkan ekspansi yang terukur, memperkuat kemitraan dengan berbagai jenama, serta meningkatkan pengalaman pelanggan melalui data analitik. Perusahaan juga menjalankan efisiensi operasional dan pengelolaan biaya untuk menciptakan fondasi pertumbuhan jangka panjang.

"Perusahaan akan tetap berfokus untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan dan melakukan inovasi pada portofolio ritel kami yang beragam," kata Ratih dalam keterbukaan informasi, Rabu (26/3) lalu.

Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT), Indri Liftiany, menjelaskan bahwa meskipun pendapatan dua perusahaan tersebut tumbuh solid sepanjang 2024, tekanan pada laba bersih tidak dapat dihindari.

Indri mencatat, MAPA mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 26,7% secara tahunan (YoY). Namun, lonjakan beban pokok penjualan yang mencapai 33,05% YoY justru menjadi tantangan. Kenaikan beban tersebut tidak sebanding dengan pertumbuhan pendapatan.

Hal serupa juga dialami oleh induk usahanya, MAPI. Beban pokok penjualan yang tinggi menyebabkan laba kotor perusahaan tidak mengalami peningkatan signifikan dibanding tahun sebelumnya. Kondisi inilah yang akhirnya menekan pencapaian laba bersih atau bottom line kedua perusahaan.

Tertekan Daya Beli

Selain itu, Indri juga menerangkan saat ini daya beli masyarakat masih berada dalam tren pelemahan yang tercermin dari tingkat keyakinan konsumen yang terus mengalami pelemahan dan tercatat menurun secara konsisten sejak akhir 2024. 

"Tak hanya itu, MAPA dan MAPI masih terdampak imbas boikot yang dilakukan masyarakat Indonesia, yang pada akhirnya berpotensi memengaruhi kinerja MAPA dan MAPI," kata Indri kepada Kontan, Rabu (9/4) lalu.

Bagi investor, Indri merekomendasikan untuk wait and see untuk kedua saham tersebut karena adanya ketidakpastian global. Kondisi pasar modal Indonesia saat ini masih sangat dipengaruhi isu negatif adanya perang tarif dagang yang dilakukan oleh Amerika Serikat. 

Baca Juga: Simak Rekomendasi Teknikal Mirae Sekuritas Saham MAPI, AKRA, ICBP, INDY, Rabu (9/3)

Selanjutnya: Trafik Data Indosat (ISAT) Melonjak 21% Selama Periode Lebaran 2025

Menarik Dibaca: Waspada Ancaman di Balik Trend Sewa Smartphone di Hari Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×