kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Sesi I, indeks terseret penurunan 6 sektor


Selasa, 01 Mei 2012 / 11:54 WIB
Sesi I, indeks terseret penurunan 6 sektor
ILUSTRASI. Mengonsumsi pare termasuk salah satu cara menurunkan gula darah.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pergerakan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di sepanjang sesi pertama hari ini sangat liar. Indeks tercatat beberapa kali keluar masuk zona hijau. Hingga pada akhirnya, indeks sesi I ditutup dengan penurunan 0,23% menjadi 4.171,107.

Sebanyak 149 saham dilanda aksi jual. Sedangkan 87 saham lainnya naik dan 74 saham bergerak flat. Volume transaksi hari ini melibatkan 2,356 miliar saham senilai Rp 1,872 triliun.

Secara sektoral, penurunan indeks sesi I dipicu oleh penurunan enam sektor. Adapun tiga sektor dengan penurunan paling dalam antara lain: sektor agrikultur yang turun 1,09%, sektor konstruksi turun 0,80%, dan sektor infrastruktur turun 0,76%. Sedangan salah satu sektor dengan kenaikan tertinggi adalah sektor industri lain-lain dengan kenaikan 0,36%.

Tiga saham yang bertengger di jajaran top losers adalah: PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) yang turun 8,33% menjadi Rp 770, PT Sunson Textile Manufcture Tbk (SSTM) turun 7,41% menjadi Rp 175, dan PT Enseval Putra Megatrading Tbk (EPMT) turun 7,09% menjadi Rp 1.180.

Sementara itu, tiga saham yang mencatatkan kenaikan paling tinggi di antaranya: PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) yang naik 24,18% menjadi Rp 1.130, PT Pelayaran Tempuran Tbk (TMAS) naik 16,90% menjadi Rp 415, dan PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) naik 16% menjadi Rp 290.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×