kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sempatkan menyimak 5 rangkuman penting ini!


Jumat, 06 Desember 2013 / 07:15 WIB
Sempatkan menyimak 5 rangkuman penting ini!
ILUSTRASI. Berikut Rekomendasi Saham BUMI, GZCO dan BBTN untuk Perdagangan Hari Ini


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sejumlah isu penting berikut layak Anda simak sebelum melakukan transaksi:

- Pasar SUN tertekan, CDS naik

Menjelang tutup tahun, premi risiko investasi di Indonesia naik. Ini tercermin dari credit default swap (CDS) yang naik. Kamis (5/12), CDS Indonesia tenor lima tahun naik 0,46% menjadi 236,88 dibanding sehari sebelumnya. Dalam sebulan terakhir, CDS tenor lima tahun meningkat 5,73%. Sementara, CDS Indonesia tenor 10 tahun naik 0,28% menjadi 311,97. Jika dihitung dalam sebulan, CDS tenor ini naik 1,71%.

CDS naik karena pasar surat utang domestik tertekan. Lihat saja, harga surat utang negara (SUN) acuan alias benchmark, kemarin, kompak terkoreksi. Harga SUN seri FR0063 tergerus 0,26% dibanding sehari sebelumnya menjadi 81,15. Akibatnya, yield SUN tenor 10 tahun ini naik menjadi 8,58%.

Harga SUN seri FR0064 susut 0,16% dibanding hari sebelumnya menjadi 76,45. Ini memicu kenaikan yield surat utang bertenor 15 tahun ini menjadi 9,09%. Harga SUN seri benchmark lainnya yaitu FR0065 mencatatkan penurunan harga 0,14% menjadi 76,93. Yield surat utang dengan tenor 20 tahun ini naik 0,16% menjadi 9,19%. Sementara, harga SUN seri FR0066 turun 0,10% menjadi 89,45 dan yield SUN dengan tenor lima tahun tersebut naik 0,38% menjadi 8,13%.

- BUMI private placement Rp 5,8 triliun

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akhirnya memutuskan untuk melakukan private placement ketimbang rights issue. Jumlah saham yang akan diterbitkan terbilang fantastis, 65,78% dari total ditempatkan dan disetor penuh perseroan saat ini.

Berdasarkan prospektus yang terbit hari ini, manajemen BUMI menjelaskan, total saham baru yang akan diterbitkan sebanyak-banyaknya mencapai 13,66 miliar. Jumlah ini jauh lebih besar dari yang ditentukan semula, yakni 10%-15%.

Saham baru tersebut memiliki nilai nominal lebih rendah dari saham BUMI saat ini. Nilai nominal saham BUMI sebesar Rp 500 per saham. Namun, pada saham baru ini, harga nominal saham hanya Rp 200 per saham.

Oleh karena itu, saham ini memiliki seri berbeda, yakni saham seri B. Harga saham baru yang akan ditransaksikan Rp 425 per saham. Dengan demikian, total transaksi penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non HMETD) ini mencapai Rp 5,8 triliun.

Saham baru ini tidak hanya ditawarkan kepada China Investment Corporation (CIC). Tapi, juga beberapa kreditur yang berminat setuju mengonversi pinjaman yang diberikan dengan saham BUMI.

- Posisi rupiah

Rupiah masih dirundung malang. Di pasar spot, kemarin, rupiah menguat tipis 0,18% menjadi 11.965 terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Tapi, merujuk kurs Bank Indonesia (BI), rupiah melemah 0,48% menjadi 12.018.

Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures mengatakan, kenaikan tipis rupiah di pasar spot hanya koreksi teknikal karena USD/IDR telah jenuh beli. Menurut dia, rupiah masih dalam tekanan. "Capital outlow terjadi karena kondisi ekonomi negara maju mulai pulih, sehingga dana panas ke pasar lain seperti Korea Selatan, Jepang, Eropa dan AS," ujar Albertus.

- Posisi IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berkubang di zona merah, Kamis (5/12). Sampai penutupan akhir sesi II, IHSG turun 24,41 poin atau melemah 0,58% menjadi 4.216,89.

Tercatat ada 160 saham turun dan 73 saham naik dan 111 saham diam tak bergerak. Ada 3,39 miliar saham berpindah tangan dengan nilai Rp 3.878 ,90 triliun.

Delapan sektor berada di zona merah, yang dipimpin oleh sektor industri lainnya yang turun 1,51%, keuangan turun 1,22%, konstruksi turun 1,14%, basic industry turun 0,82%, manufaktur turun 0,75%, produk konsumen turun 0,28%, perdagangan turun 0,16%. Dua sektor berada di zona hijau, yakni sektor perkebunan dan pertambangan yang masing-masing naik 0,76% dan 0,70%.

- Posisi Wall Street

Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS ditutup di zona negatif untuk hari ke lima tadi malam (5/12). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,4% menjadi 1.785,03.

Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,4% menjadi 15.821,51. Transaksi tadi malam melibatkan sekitar 6,1 miliar saham, setara dengan volume transaksi rata-rata tiga bulanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×