CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Segera melantai di Bursa Efek Indonesia, berikut profil Gunung Raja Paksi


Selasa, 03 September 2019 / 22:32 WIB
Segera melantai di Bursa Efek Indonesia, berikut profil Gunung Raja Paksi
ILUSTRASI. Pabrik baja PT Gunung Raja Paksi


Reporter: Yasmine Maghfira | Editor: Herlina Kartika Dewi

Di dalam negeri, penjualan produk perseroan untuk flat product berkisar 50%, sedangkan long product mencapai 45%. Komponen keduanya 50-50.

Selain itu, Gunung Raja Paksi resmi mengakuisisi PT Gunung Garuda selaku sister company di tahun 2018. Akuisisi itu berlaku setelah Gunung Garuda menjual aset mesin ke GRP di tahun 2017. Bentuk akuisisi yang dilakukan GRP sendiri mencakup aset, suku cadang, dan operasional Gunung Garuda.

Sebagai catatan, Gunung Raja Paksi dan Gunung Garuda berasal dari induk perusahaan yang sama yaitu Gunung Steel Group.

Nilai investasi GRP untuk mengakuisisi Gunung Garuda per kuartal I 2019 mencapai US$ 96 juta. Nantinya, besar nilai tersebut akan dikonversi menjadi Obligasi Wajib Konversi (OWK).

Baca Juga: Setelah maju mundur, Gunung Raja Paksi akan melantai di bursa September ini

Gunung Garuda juga akan menjadi shareholder GRP sebanyak 13,8%. Sementara, hasil dana IPO tersebut akan digunakan GRP untuk membayar sebagian pelunasan utang atas mengakuisisi Gunung Garuda sejumlah US$ 70 juta.

Perihal perusahaan yang akan listing, Alouisius mengatakan dana hasil IPO akan digunakan untuk melunaskan utang sekitar 99,52%, serta sisanya 0,48% yang ditujukan untuk modal kerja.

Ke depannya, modal kerja tersebut juga ditujukan untuk modernisasi pabrik GRP yang sudah ada. Sebab, pabrik yang dimiliki GRP saat ini sudah berusia 30 tahun.

Sementara itu, kinerja keuangan GRP di kuartal I-2019 tidak terlalu baik. GRP mencatat total aset per 31 Maret 2019 turun menjadi US$ 1,09 miliar, dibandingkan 31 Desember 2018 sebesar US$ 1,15 miliar.

Baca Juga: Bakal IPO, perusahaan baja Gunung Raja Paksi akan terbitkan 1,24 miliar saham

Raja Paksi per Maret 2019 juga membukukan penjualan neto yang menurun 15,18% year on year (yoy) menjadi US$ 212,13 juta dari sebelumnya US$ 250, 10 juta. Penurunan penjualan tersebut disebabkan melemahnya permintaan pasar yang berdampak pada penurunan volume penjualan dan penurunan harga jual.

Hal itu juga berdampak pada EBITDA Raja Paksi yang dicatatkan turun sampai 161% yoy dari sebelumnya US$ 34,79 juta pada Maret 2018 menjadi US$ 13,03 juta. Sementara, untuk laba 2019 GRP menargetkan sebesar US$ 26 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×