kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Setelah maju mundur, Gunung Raja Paksi akan melantai di bursa September ini


Kamis, 11 Juli 2019 / 16:41 WIB
Setelah maju mundur, Gunung Raja Paksi akan melantai di bursa September ini


Reporter: Aloysius Brama | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kresna Sekuritas mengonfirmasi pihaknya akan mengantarkan produsen lembaran baja PT Gunung Raja Paksi (GRP) melantai di bursa saham. Asal tahu, kabar tersebut sudah beredar sejak akhir tahun lalu.

Catatan Kontan.co.id menyebut, awalnya GRP akan resmi tercatat pada Juni lalu. Namun rencana tersebut urung dilakukan.

Direktur Kresna Sekuritas Octavianus Budiyanto mengatakan GRP masih dalam proses pengurusan beberapa hal sebelum nantinya berharap bisa melantai di bursa pada September 2019. GRP disebutnya akan melepas sekitar 10% dari total modal ditempatkan dan disetor.

Rencana itu menurut Octavianus sudah bisa dipastikan mengingat sebelumnya GRP berencana melepas 20% sahamnya kepada publik. Pertimbangan kondisi pasar menjadi alasan mengapa GRP merevisi rencana pelepasan sahamnya. “GRP akan pakai catatan keuangan di kuartal I-2019 untuk melantai,” kata pria yang akrab dipanggil Oky itu kepada media, Kamis (11/7).

Kontan.co.id mencatat Februari lalu GRP berencana melepas 10,22% sahamnya kepada publik. Jumlah itu setara dengan 1,23 miliar saham. GRP memproyeksikan bisa meraih dana hingga Rp 2 triliun melalui aksi korporasi tersebut.

Bila terealisasi, maka GRP akan menjadi perusahaan kedua di tahun 2019 yang menargetkan dana fund raising dalam jumlah triliunan setelah PT Sinarmas MSIG Life Tbk. 

Sebagai informasi, hingga berita ini ditulis rata-rata nilai fund raising ke-31 emiten yang IPO tahun ini hanya sebesar Rp 293,44 miliar.

Rencananya GRP akan menggunakan dana hasil IPO untuk beberapa keperluan. Modal kerja dan keperluan refinancing menjadi prioritas utama perusahaan setelah IPO.

Ketika dikonfirmasi, Direktur Utama GRP Alouisius Maseimilan tak menampik kabar tersebut. “Kami masih godok rencana tersebut. Sampai sekarang prosesnya kami masih tunggu hasil audit laporan keuangan di kuartal I-2019,” kata Alouisius kepada Kontan.co.id, Kamis (11/7).

Tahun lalu, GRP mencapai total produksi sebesar 1,2 juta ton. Pangsa pasar domestik masih menjadi andalan dari perusahaan. Sedangkan ekspor mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Tahun lalu, GRP berhasil meningkatkan ekspor produknya ke Malaysia, Selandia Baru, Srilanka, Australia dan Vietnam mencapai 42.000 ton. Segmen ekspor menyumbang sekitar US$ 31 juta pada tahun 2018 atau tumbuh sekitar 129% secara year on year (yoy).

Sepanjang tahun 2018 lalu, GRP mencatatkan pendapatan bersih berada di kisaran US$ 1 miliar. Dengan pertumbuhan industri baja yang rata-rata tiap tahunnya 8%-9%, tahun ini GRP diproyeksikan akan tumbuh di kisaran tersebut.

Gunung Raja Paksi merupakan perusahaan yang masuk dalam Gunung Steel Group. Melansir situs resmi perusahaan, GRP dibentuk pada tahun 2001. Kapasitas produksi gabungan perusahaan ini mencapai 2,8 juta ton per tahun, yang dihasilkan dari produk lembaran baja panas dalam skala luas.

Selain GRP, Oky menyebut masih ada sekitar tiga perusahaan lain yang akan diantarkan IPO oleh Kresna Sekuritas. 

“Sektornya bermacam-macam. Ada yang dari teknologi dan ada juga dari sektor konsumer, tepatnya restoran,” kata Oky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×