Reporter: Melysa Anggreni | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Penawaran Surat Berharga Negara (SBN) ritel tahun ini diperkirakan masih akan diminati tinggi oleh investor.
Hingga April 2025, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan telah menerbitkan dua dari total delapan seri SBN ritel yang direncanakan tahun ini.
Kedua seri tersebut mencetak hasil impresif. SBN ritel seri ORI027 membukukan rekor pemesanan tertinggi sepanjang sejarah sebesar Rp 37,4 triliun, sementara ST014 yang baru saja menutup masa penawarannya berhasil menghimpun dana hingga Rp 23,35 triliun.
Baca Juga: Usai ST014, Pemerintah Siap Rilis SR022 pada Pertengahan Mei Mendatang
Melihat tingginya minat terhadap kedua seri tersebut, Fixed Income Analyst Pefindo Ahmad Nasrudin menilai, tren positif ini bisa berlanjut pada penerbitan seri SBN berikutnya.
Apalagi, di tengah ketidakpastian global, investor ritel cenderung mengalihkan dana ke instrumen yang lebih aman seperti surat utang negara.
Berdasarkan unggahan DJPPR melalui akun Instagram @djpprkemenkeu, SBN ritel berikutnya yang akan ditawarkan adalah Sukuk Ritel (SR) seri SR022.
Masa penawaran direncanakan berlangsung pada 16 Mei hingga 8 Juni 2025 (tentatif).
Ahmad mengatakan, proyeksi imbal hasil SR022 akan sangat bergantung pada kondisi pasar saat penawaran.
Berdasarkan pola sebelumnya, pemerintah kemungkinan akan menawarkan SR022 dalam dua tenor, yakni 3 tahun dan 5 tahun.
“Perkiraan saya, yield akan cenderung sedikit turun saat SR022 ditawarkan, dengan asumsi kondisi pasar relatif stabil di tengah penundaan tarif resiprokal oleh Presiden Trump,” kata Ahmad kepada Kontan.co.id, Minggu (20/4).
Baca Juga: Penawaran ST014 Resmi Ditutup, Cek Jadwal SBN Selanjutnya
Sebagai informasi, pada Rabu (9/4), Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan penundaan pemberlakuan tarif impor tambahan terhadap sebagian besar negara selama 90 hari, kecuali untuk China.
Kebijakan ini mendorong diskon harga obligasi global, sehingga meningkatkan daya tarik surat utang negara sebagai instrumen yang lebih aman.
Ahmad memperkirakan yield SR022 akan berada pada kisaran 6,5%–6,7% untuk tenor 3 tahun, dan 6,6%–6,8% untuk tenor 5 tahun.