Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kupon Surat Berharga Negara (SBN) ritel dinilai tetap menarik, kendati Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan BI rate.
Head of Economic Research Division Pefindo, Suhindarto menuturkan pemangkasan suku bunga acuan BI rate akan berdampak pada penurunan yield benchmark. Sehingga akan mempengaruhi pembentukan kupon di pasar menjadi lebih rendah.
Oleh sebab itu, Pefindo memproyeksikan pemerintah akan memaksimalkan momentum pelonggaran moneter dalam negeri untuk menyerap dana dari masyarakat.
"Namun, saya melihat selama kupon yang ditawarkan masih di atas deposito, maka SBN ritel masih akan menjadi alternatif instrumen yang menarik bagi investor untuk menaruh dananya," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (16/1).
Baca Juga: Suku Bunga BI Turun, Penerbitan Obligasi Korporasi Diramal Semarak
Berdasarkan unggahan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) melalui Instagram @djpprkemenkeu, terdapat delapan produk SBN ritel yang akan ditawarkan di 2025. Dimulai dari ORI027, berlanjut ST014, SR022, SBR014, SWR006, SR023, ORI028, dan ST015.
Adapun ORI027 akan mulai ditawarkan mulai 27 Januari (tentatif). Periode penawaran akan berlangsung hingga 20 Februari 2025 (tentatif).
Suhindarto memproyeksikan, rata-rata kupon SBN ritel di tahun 2025 akan berkisar antara 6,3% hingga 6,7%. "Ini dengan asumsi tenor yang ditawarkan berkisar antara 2 hingga 6 tahun dan pelonggaran kebijakan moneter lanjutan masih akan terjadi," imbuhnya.
Baca Juga: SRBI dan SBN Jadi Pesaing Perbankan Memburu Likuiditas
Selanjutnya: Fintech Samir Beberkan Penyebab Anak Muda Sering Jadi Penyumbang Kredit Macet
Menarik Dibaca: Susu dan 4 Minuman Penyebab Jerawat yang Tidak Boleh Dikonsumsi Berlebihan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News