kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini saham-saham pendorong IHSG pada Selasa (2/6)


Selasa, 02 Juni 2020 / 19:29 WIB
Ini saham-saham pendorong IHSG pada Selasa (2/6)
ILUSTRASI. Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat dibukanya perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (26/5/2020). IHSG dibuka menguat 32,16 poin atau 0,71 persen ke posisi 4.578,11 pada pukul 09.25 WIB. ANTARA F


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertambah 93,89 poin pada perdagangan Selasa (2/6). Dengan kenaikan setara 1,98%, IHSG berhasil mencapai level 4.847,51 setelah melaju di zona hijau dalam empat hari perdagangan berturut-urut.

Berdasarkan data RTI, saham-saham yang menjadi mover atau pendorong bagi IHSG berdasarkan nilai transaksi pada hari ini meliputi: saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengalami kenaikan sebesar 7,80% ke posisi 3180 dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,49 triliun.

Baca Juga: Kinerja reksadana pendapatan tetap memimpin sepanjang Mei

Kemudian disusul PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang berhasil menguat 3,28% menjadi 26800 dengan nilai transaksi 981,5 miliar, dan saham PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) juga meningkat 3,17% ke level 3250 dengan total nilai transaksi Rp 563,6 miliar.

Selanjutnya ada saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang naik 3,66% ke harga 3970 dengan nilai transaksi Rp 522,4 miliar. Pada posisi ke lima, ada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan kenaikan 3,36% ke harga 4620 dan nilai transaksi sebesar Rp 487,8 miliar, serta PT Bank Tabungan Negara (BBTN) juga menguat sebesar 21,71% ke level 925 dengan nilai transaksi Rp 457,3 miliar.

PT Kertas Twiji Kimia Tbk (TKIM) pun naik hingga 7,30% ke posisi 4260 dengan perolehan nilai transaksi Rp 357,3 miliar, kemudian saham PT Astra Internasional Tbk (ASII) mencatat nilai transaksi sebesar Rp 348,3 miliar, harga saham ASII turun tipis 0,84% ke posisi 4730.

Kemudian saham Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menguat 3,99% ke 8475 dengan nilai transaksi Rp 338,8 miliar, dan saham PT Bukit Asam Tbk yang berhasil menguat 6,94% ke harga 2080 dengan nilai transaksi Rp 257,3 miliar.

Baca Juga: Jelang penerapan new normal, sejumlah emiten LQ45 revisi target bisnis

Analis Henan Putihrai Liza Camelia menilai, penguatan harga saham-saham tersebut sejalan dengan optimisme jelang relaksasi lockdown yang akan diberlakukan secara global di beberapa negara.

"Ini mendukung terjadinya sentimen positif di market karena diharapkan perlahan-lahan bisnis akan segera mulai running back to normal capacity," katanya ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (2/6).

Hal tersebut juga mendasari asumsi fundamental bahwa kinerja emiten-emiten dapat diperbaiki pada semester kedua. Akan tetapi, secara teknikal harga saham-saham tersebut memang sudah banyak yang terdiskon dan mencapai area support. Sehingga, saham-saham tersebut berhasil rebound, terutama saham-saham dari sektor perbankan.

Menurutnya, dengan korporasi kembali memulai bisnis mereka, maka mereka juga akan kembali memiliki pendapatan yang dapat digunakan untuk melunasi utang. Makanya, sektor perbankan mulai bergairah belakangan ini.

Baca Juga: IHSG melesat 1,98%, pelonggaran PSBB menjadi katalis positif

"Ini adalah permulaan yang bagus untuk suatu recovery pada pasar modal, sebab tandanya selalu diawali dan diakhiri oleh sektor finance," tambahnya.

Dari beberapa saham yang masuk dalam dalam daftar pendorong IHSG, ia melihat secara jangka pendek saham TLKM memiliki potensi untuk melanjutkan kenaikan pada besok.

Hal ini karena posisi penutupan hari ini sudah menembus resisten ketiga moving average sekaligus trendline jangka pendek dan menjadikan level 3220 sebagai support terdekat.

Adapun target TLKM dalam jangka pendek ada di level 3.330, apabila sudah menembus level ini pelaku pasar dapat membeli lagi dengan tujuan profit taking lebih tinggi di kisaran 3.650.

Baca Juga: IHSG menghijau sepekan, seluruh jenis reksadana ikut naik

Dari segi prospek bisnisnya, Liza menyampaikan bahwa prospek sektor telekomunikasi masih cukup cerah dan termasuk menjadi sektor yang defensif di tengah pandemi Covid-19.

Kemudian, ia juga melihat sektor energi juga berkesempatan mendapat rotasi sektor seiring dengan harapan dibukanya kembali pabrik-pabrik maka diperlukan energi. Selain itu,, ada perbaikan harga crude oil karena dipotongnya produksi oleh negara-negara OPEC+.

"Terlebih, mereka akan perpanjang itu output curbs untuk 1-3 bulan lagi lantaran mereka lihat harga minyak udah bagus di atas US$ 30 per barrel," ungkapnya.

Baca Juga: IHSG menguat 1,98%, ini 10 saham terbesar yang diborong asing Selasa (2/6)

Dengan demikian, hal tersebut dapat mendukung harga batubara menjadi US$ 60 per ton. Nah untuk PTBA, Liza memandang sementara ini menjumpai resisten di 2.100 dari pola konsolidasi triangle.

Apabila sudah melewati area tersebut, maka akan bergerak menuju target 2.600. Liza menyarankan pelaku pasar untuk dapat buy on break di 2.100 hingga 2.130 dengan target 2250.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×