Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten sawit milik Haji Isam bertumbuh di paruh pertama tahun 2025.
PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), salah satunya, penjualannya naik 18,66% yoy menjadi Rp 2,04 triliun di semester I 2025. Sebagai perbandingan, penjualan JARR tercatat Rp 1,71 triliun di semester I 2024.
Berdasarkan produk, penjualan JARR ditopang penjualan segmen fatty acid methyl ester (FAME) sebesar Rp 1,72 triliun. Lalu, segmen crude glycerine (CG) menyumbang Rp 111,44 miliar, segmen palm fatty acid distillate (PFAD) Rp 105,18 miliar, segmen minyak goreng Rp 47,23 miliar.
Kemudian, segmen kernel berkontribusi Rp 33,41 miliar, segmen fatty matter (FM) Rp 15,54 miliar, dan segmen tandan buah segar (TBS) Rp 2,18 miliar.
Laba bersih tahun berjalan JARR pun naik 82,57% yoy menjadi Rp 160,39 miliar per semester II 2025, dari Rp 87,84 miliar per semester II tahun lalu.
Baca Juga: Laba Jhonlin Agro Raya (JARR) Naik 82,57% di Semester I 2025
Emiten sawit milik Haji Isam yang lain, PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) mencatatkan penjualan bersih senilai Rp 385,17 miliar per semester I 2025. Penjualan ini melonjak 48,92% yoy dari periode sama tahun lalu Rp 258,63 miliar.
Berdasarkan produk, segmen minyak kelapa sawit menopang penjualan PGUN dengan kontribusi Rp 332,19 miliar per semester I 2025. Lalu, segmen inti kelapa sawit berkontribusi Rp 52,40 miliar dan segmen cangkang Rp 571,13 juta.
PGUN pun mengantongi laba bersih tahun berjalan Rp 83,53 miliar, meroket 690% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 10,57 miliar.
Terdorong Kenaikan Permintaan CPO
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai, peningkatan kinerja JARR dan PGUN sepanjang Januari-Juni 2025 itu wajar. Sebab, permintaan untuk produk crude palm oil (CPO) tengah meningkat.
Ke depan, kinerja emiten CPO masih bisa terapresiasi lantaran ada potensi peningkatan konsumsi domestik di paruh kedua tahun 2025.
“Kinerja ekspor CPO juga bertumbuh dan berjalan progresif. Terutama, jika ada pemulihan ekonomi global,” ujar Nafan kepada Kontan, Senin (28/7/2025).
Dengan kondisi perekonomian China dan India yang baik, permintaan untuk CPO juga berpotensi positif. Sebab, China dan India adalah negara importir CPO terbesar di dunia.
Dari dalam negeri, sentimen pendorong kinerja emiten sawit berasal dari penerapan B40 dan naik menjadi B50 di tahun 2026.
Apalagi, JARR merupakan emiten sawit yang fokus memproduksi biodiesel dengan pelanggan terbesarnya adalah PT Pertamina Patra Niaga, yaitu sebanyak 55% dari total penjualan perseroan sepanjang semester I 2025.
Baca Juga: Pradiksi Gunatama (PGUN) Catat Kenaikan Laba 690% pada Semester I 2025
Meski begitu, Nafan belum memberikan rekomendasi untuk saham JARR dan PGUN.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, pergerakan saham PGUN ada di level support Rp 1.065 per saham dan resistance di Rp 1.145 per saham. Pergerakan saham JARR ada di level support Rp 422 per saham dan resistance Rp 450 per saham.
Herditya pun merekomendasikan trading buy untuk saham PGUN dan JARR dengan target harga masing-masing Rp 1.200 - Rp 1.260 per saham dan Rp 456 - Rp 460 per saham.
Selanjutnya: Luhut Panjaitan Sebut Tarif 19% Tidak Efektif Ungkit Pertumbuhan Ekonomi RI
Menarik Dibaca: IHSG Ditutup Menguat 0,94%, Simak Saham Top Gainers dan Losers Hari Ini (28/7)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News