kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham Blue Chips Terkerek Sejak Awal Tahun, Belum Terlambat untuk Masuk


Senin, 17 Januari 2022 / 06:25 WIB
Saham Blue Chips Terkerek Sejak Awal Tahun, Belum Terlambat untuk Masuk


Reporter: Kenia Intan | Editor: Handoyo .

Untuk jangka panjang, saham-saham perbankan dan barang konsumen akan menarik di tahun 2022. Ini tidak terlepas dari proyeksi perbaikan ekonomi. Selain itu, saham-saham defensif seperti telekomunikasi juga bisa dilirik. Menurutnya, walau mayoritas pasar optimistis dengan kondisi di tahun 2022, tidak ada yang benar-benar tahu kondisi ke depan. Adapun berkaca pada kondisi tahun 2020 dan tahun 2021, saham-saham telekomunikasi mampu bertahan, khususnya saham tower

Oleh karenanya, Wawan melihat saham TOWR dan TBIG masih menarik dengan target harga masing-masing Rp 1.200 per saham dan Rp 3.200 per saham. Adapun saham MTEL sebenarnya juga atraktif, akan tetapi kinerjanya belum mampu menyaingi dua saham tower sebelumnya. Oleh karena itu, Wawan cenderung melirik induknya, TLKM dengan target harga Rp 4.800 per saham. 

Baca Juga: IHSG Diprediksi Lanjut Menguat pada Senin (17/1), Saham Big Cap Potensial Jadi Mover

Sementara untuk saham perbankan,  BBCA dan BBRI paling menarik  dengan target harga Rp 8.200 per saham dan Rp 5.000 per saham. Saham ICBP juga bisa dilirik dengan target harga Rp 9.200. 

Selain itu, saham-saham batubara juga masih akan menarik. Ini tidak terlepas dari siklus penguatan harga batubara yang biasa terjadi setiap lima atau enam tahun. Saham-saham batubara yang berorientasi ekspor seperti ADRO dan ITMG pun  disarankan dengan target harga masing-masing Rp 2.500 per saham dan Rp 24.000 per saham.

Tidak jauh berbeda, Anggaraksa melihat saham-saham blue chips yang defensif bisa dilirik di tahun 2022. Selain kinerjanya yang cenderung tertinggal di tahun lalu, saham-saham tersebut relatif mampu bertahan menghadapi sentimen rencana kenaikan suku bunga.

Di sektor telekomunikasi, jagoannya ada TLKM dengan target harga Rp 4.900 per saham. Ia juga melihat sektor barang konsumen dengan pilihan saham ICBP yang memiliki target harga Rp 11.300 per saham. Adapun bicara kapitalisasi pasar jumbo atau big caps, saham-saham perbankan seperti BBNI dan BMRI paling menarik. Masing-masing  memiliki target harga Rp 9.000 per saham untuk BBNI dan Rp 8.600 per saham untuk BMRI. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×