kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Rupiah Diproyeksikan Melemah pada Pekan Depan


Minggu, 06 Juli 2025 / 15:53 WIB
Rupiah Diproyeksikan Melemah pada Pekan Depan
ILUSTRASI. Para analis memberikan proyeksi dan sentimen yang bakal menjadi penggerak nilai tukar rupiah pada pekan depan


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan kembali melemah pada perdagangan pekan depan. 

Melansir Bloomberg, rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,06% ke level Rp 16.185 pada Jumat (4/7). Adapun dalam sepekan rupiah spot menguat tipis 0,32%.  

Sementara itu, rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) menguat 0,17% dalam sepekan ke Rp 16.204 pada Jumat (4/7). 

Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pasar gelisah atas rencana tarif perdagangan AS, setelah Trump mengatakan mulai mengirim surat yang menguraikan tarif yang dia rencanakan ke negara – negara ekonomi utama. Tarif pungutan impor antara 20% - 50% akan mulai berlaku pada 9 Juli. 

Baca Juga: Begini Proyeksi Pergerakan Rupiah di Kuartal III-2025

Sejauh ini, AS baru menandatangani perjanjian perdagangan dengan Inggris dan Vietnam, serta perjanjian kerangka kerja dengan Tiongkok. Tarif tersebut, jika diberlakukan dalam skala penuh, akan mengganggu perdagangan global dan menekan ekonomi berorientasi ekspor utama di Asia.

“Untuk perdagangan Senin (7/7), mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 16.140 - Rp.16.190 per dolar AS,” ujar Ibrahim, Jumat (4/7). 

Sementara itu, Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, pekan depan investor cenderung wait and see mengikuti perkembangan seputar tarif menjelang batas deadline 9 Juli. Dia bilang, tidak ada data ekonomi penting dari eksternal, kecuali risalah pertemuan FOMC yang akan menarik untuk diikuti. 

Apabila sesuai pernyataan Presiden AS Donald Trump yang tidak akan kembali menunda penerapan tarif, maka ini akan menyebabkan volatilitas di pasar. Dolar AS diperkirakan akan kembali melemah, namun sentimen risk off di pasar akan membatasi penguatan rupiah. 

“Proyeksi rupiah (pekan depan) range Rp 16.000 – Rp 16.400,” ujar Lukman, Jumat (4/7).

Selanjutnya: Outlook Tax Ratio 2025 Turun Jadi 10,03%, Ini Penjelasan Ditjen Pajak

Menarik Dibaca: Strategi Mengatur Anggaran Olahraga Remaja agar Tetap Hemat & Efektif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×