kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham Blue Chips Terkerek Sejak Awal Tahun, Belum Terlambat untuk Masuk


Senin, 17 Januari 2022 / 06:25 WIB
Saham Blue Chips Terkerek Sejak Awal Tahun, Belum Terlambat untuk Masuk


Reporter: Kenia Intan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham blue chips membukukan kenaikan harga sejak awal tahun. Ini tercermin dari indeks LQ45 dan IDX30, indeks dengan mayoritas konstituennya saham-saham blue chips, mencetak penguatan secara year to date (ytd).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), LQ45 menguat hingga 2,31% ytd, sementara IDX30 terkerek 2,53% ytd. Penguatan yang dialami keduanya lebih tinggi dibanding Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik 1,70% ytd. 

Kepala Riset NH Korindo Sekuritas Anggaraksa Arismunandar mencermati, penguatan saham-saham blue chips hingga melebihi pergerakan IHSG itu dipandang hal yang wajar. Mengingat di tahun lalu, pergerakan saham-saham blue chips cenderung tertinggal. 

"Jadi kami melihat masih cukup wajar ada aksi beli begitu di awal tahun ini," jelas Anggaraksa kepada Kontan.co.id, Jumat (14/1). Oleh karenanya, investor masih belum terlambat apabila tertarik terhadap saham-saham blue chips

Baca Juga: Simak Pandangan Pengamat Terkait Prospek Kinerja TOWR di Tahun Ini

Tidak jauh berbeda, Head of Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana mengungkapkan, kenaikan saham-saham blue chips masih di tahap awal saat ini. Sepengamatannya, IHSG tahun ini bisa bertumbuh hingga 10%, adapun saham-saham blue chips yang akan menjadi penopangnya. Adapun sejauh ini investor asing yang biasa mengincar saham-saham blue chips terlihat mencetak aksi beli bersih atawa net buy yang cukup besar. 

"Masih punya peluang mengalami penguatan lebih lanjut," kata Wawan kepada Kontan.co.id, Minggu (16/1). 

Apabila dilihat dari siklusya, sebenarnya penguatan saham-saham blue chips akan rally hingga bulan April. Mengingat pada bulan tersebut mulai dirilis laporan keuangan emiten. Setelahnya, pada pertengahan tahun blue chips cenderung terkoreksi dan menguat kembali di kuartal empat. Akan tetapi, siklus ini sebenarnya sangat bergantung pada banyak faktor  di antaranya pertumbuhan ekonomi dan kesehatan, khususnya terkait penyebaran virus Covid-19. Apalagi di luar negeri varian baru Covid-19, Omicron, mulai menjadi perhatian serius. 

Walau begitu, Wawan melihat saham-saham blue chips masih tetap atraktif untuk investasi jangka panjang. Kalaupun ingin memanfaatkan momentum, investor bisa profit taking di kisaran bulan April dan masuk kembali di kisaran bulan Agustus. 




TERBARU

[X]
×