kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.564.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 16.305   -35,00   -0,22%
  • IDX 7.080   122,90   1,77%
  • KOMPAS100 1.053   23,69   2,30%
  • LQ45 827   25,88   3,23%
  • ISSI 213   1,79   0,85%
  • IDX30 425   13,62   3,31%
  • IDXHIDIV20 508   17,23   3,51%
  • IDX80 120   2,84   2,41%
  • IDXV30 124   2,46   2,02%
  • IDXQ30 140   4,41   3,25%

Saham Big Cap Perbankan Kian Menarik Saat Harga Turun, Cek Rekomendasi Analis


Rabu, 15 Januari 2025 / 12:45 WIB
Saham Big Cap Perbankan Kian Menarik Saat Harga Turun, Cek Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. IHSG Masuk Zona Merah-Suasana di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (14/01/2025). Investor asing terus melego saham-saham big cap perbankan, analis menilai ini peluang investasi untuk jangka menengah panjang.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Asing terus melego sejmlah saham bank big cap. Pada perdagangan Selasa (14/1), aksi jual bersih asing di saham bank big cap mencapai Rp 553,17 miliar. Jika dihitung sejak awal tahun, nilai jual bersih asing di saham bank berkapitalisasi pasar besar sudah Rp 1,9 triliun.

Padahal total jual bersih di bursa Rp 633,22 miliar di hari yang sama. Ini artinya, saham bank big caps berkontribusi 87% dari total jual bersih asing.

Harga saham kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 4 ini juga menjadi longsor di sepanjang tahun in. Bahkan, harga saham bank ini mencapai level terendah dalam kurun setidaknya enam bulan.

Baca Juga: Kinerja Aneka Tambang (ANTM) Terdampak Penurunan Harga Nikel, Cek Rekomendasi Analis

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) misalnya, mencapai level terendah sejak November 2022. Sementara saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berada di level terendah sejak Agustus 2024.

 

Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga mencapai level terendah sejak Oktober 2023. Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berada di level terendah sejak April 2023.

Achmad Yaki, Head of Online Trading BCA Sekuritas, menilai, tekanan jual untuk saham big caps masih bisa berlanjut. 

"Hati-hati, penurunan karena foreign outflow masih berlanjut menjelang pelantikan Trump dan kebijakan ekonomi AS ke depannya," tutur Yaki, Selasa (14/1/2025).

Baca Juga: Kinerja INCO Tetap Tangguh di Tengah Penurunan Harga Nikel, Cek Rekomendasi Analis

Walau demikian, investasi di saham bank big caps masih menarik. Alasannya, bisnis masih baik dan bank rajin bagi dividen jumbo. 

"Lebih direkomendasikan menunggu untuk trader dan investor, jika mau masuk secara bertahap, karena momentum laporan keuangan tahun 2024 berpotensi menjadi katalis positif di bulan depan," kata Yaki.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus juga menilai, prospek saham bank masih menarik, meski harga sahamnya terus turun. Apalagi, saat ini ketidakpastian global masih lebih tinggi.

Nico menambahkan, kenaikan imbal hasil US Treasury 10 tahun hingga 5% turut menjadi perhatian. Ini membuat pelaku pasar wait and see. "Namun secara jangka menengah hingga panjang, kami menaruh hati pada saham bank KBMI 4," ucap Nico.

Baca Juga: Saham Perbankan Big Caps Tertekan Kemenangan Trump, Cek Rekomendasi Analis

Lantaran dalam jangka pendek saham perbankan masih akan tertekan, Nico menyarankan pelaku pasar melakukan trading. Dalam jangka panjang, momen penurunan harga saham ini bisa dimanfaatkan untuk masuk ke saham bank secara bertahap.

Senior Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta menilai, investor yang mengincar dividen bisa memanfaatkan penurunan harga untuk masuk.

"Setidaknya ekspektasi kinerja perbankan di 2024 masih positif, berkat tumbuhnya kredit seiring konsumsi jelang natal dan tahun baru," ujar dia.

Nafan juga yakin, kredit di 2025 masih akan tumbuh meski bunga kredit masih tinggi. Ia merekomendasikan beli saham BBCA dengan target Rp 13.100 per saham.

Baca Juga: Kepemilikan Asing di Saham Big Caps Tipis. Begini Rekomendasi Analis

Sedang Yaki merekomendasikan beli hanya untuk BBNI dan BMRI, dengan target harga masing-masing Rp 6.075 dan Rp 7.250. Untuk BBCA, ia merekomendasikan trading buy dengan target Rp 10.250. Ia merekomendasikan hold BBRI dengan target harga Rp 4.400 per saham.

Selanjutnya: Apa yang Terjadi Jika Sebuah Jarum Menabrak Bumi dengan Kecepatan Cahaya?

Menarik Dibaca: Pakai myBCA Bisa dengan Nomor Handphone Luar Negeri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×