kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham big cap di bursa AS didominasi perusahaan teknologi, Indonesia perbankan


Sabtu, 22 Agustus 2020 / 06:35 WIB
Saham big cap di bursa AS didominasi perusahaan teknologi, Indonesia perbankan
ILUSTRASI. Layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Selasa (4/8). Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (4/8/2020), IHSG ditutup naik 68,77 poin atau 1,37 persen ke posisi 5.075,00. Sementara, indeks saham LQ45 juga menguat 2,01 persen ke posisi 78


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi saham dengan kapitalisasi pasar (market cap) terbesar di Bursa Efek Indonesia per Rabu (19/8). Kapitalisasi saham BBCA mencapai Rp 773 triliun atau 12,6% dari total market cap keseluruhan yang mencapai Rp 6.113 triliun.

Bukan hanya BBCA, masih ada dua saham perbankan lain yang masuk dalam jajaran elit 10 emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar. Di posisi kedua, ada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan market cap Rp 435 triliun atau setara 7,1%. Sementara di posisi kelima yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan market cap senilai Rp 282 triliun.

Baca Juga: Melihat prospek tiga saham perbankan yang masuk top 10 market cap

Hal berbeda terjadi pada bursa saham Amerika Serikat, dimana perusahaan berbasis teknologi menjadi mayoritas penghuni emiten yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar. Apple Inc. baru saja mencatatkan rekor baru di bursa saham Amerika Serikat, sebagai perusahaan termahal dengan nilai kapitalisasi pasar (market cap) mencapai US$ 2,02 triliun.

Perusahaan teknologi lain, yakni Microsoft Corporation berada di posisi ketiga dengan kapitalisasi pasar senilai US$ 1,62 triliun. Disusul Alphabet Inc (US$ 1,07 triliun), dan Facebook Inc (US$ 766,36 miliar).

Lantas, apa yang menyebabkan perbedaan jenis perusahaan yang menjadi jawara market cap di pasar saham Indonesia dengan AS?

Baca Juga: AS tengah berjuang untuk memulihkan semua sanksi terhadap Iran karena alasan ini

Vice President Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih mengatakan, market cap sendiri merupakan persepsi pelaku pasar terhadap besaran valuasi emiten.

Ada saatnya market cap ini bergerak dan menjadi jauh lebih besar dari valuasi, ada saatnya juga menjadi lebih rendah.

“Namun dipercaya bahwa nilai market cap akan mendekati nilai valuasi seiring dengan waktu. Yang mempengaruhinya antara lain asset dan prospek emiten yang bersangkutan,” terang Alfatih saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (21/8).

Baca Juga: Saham big cap mengisi sepuluh besar laggard IHSG, berikut rekomendasi analis

Alfatih menilai, perbedaan emiten penghuni top 10 big caps di pasar saham AS dan Indonesia kemungkinan besar dipengaruhi oleh situasi perekonomian masing-masing negara. Dimana di Indonesia, sektor perbankan dianggap sebagai penggerak dari perekonomian.

Namun, satu hal yang menarik menurut Alfatih adalah, dari top 10 perusahaan dengan market cap terbesar baik di pasar saham AS maupun di bursa tanah air, ternyata mempunyai return on equity (ROE) yang berada di atas rata-rata. “Barang kali inilah yang mendorong naiknya perusahaan-perusahaan tersebut,” sambung dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×