kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah memanfaatkan pelemahan dollar AS


Senin, 23 Juli 2018 / 10:27 WIB
Rupiah memanfaatkan pelemahan dollar AS
ILUSTRASI. Uang dollar AS


Reporter: Dimas Andi, Michelle Clysia Sabandar , Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat dari level terendah tahun ini. Senin (23/7), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menguat ke Rp 14.454 per dollar Amerika Serikat.

Angka Jisdor ini menguat 0,45% ketimbang posisi akhir pekan lalu Rp 14.520 per dollar AS. Akhir pekan lalu, Jisdor menyentuh level terlemah sepanjang tahun ini.

Di pasar spot pada pukul 10.18 WIB, nilai tukar rupiah pun menguat ke Rp 14.471 per dollar AS. Rupiah menguat 0,16% ketimbang penutupan pekan lalu pada Rp 14.495 per dollar AS.

Ahmad Mikail, Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan rupiah berpeluang menguat setelah merosot di akhir pekan. Ini mengingat yuan China mengalami pelemahan akibat potensi berlanjutnya perang dagang ke tahap dua. Dengan kembali menguatnya yuan ke level 6,7 per dollar AS, rupiah diperkirakan dapat kembali menguat.

Mikail meramal, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.430—Rp 14.480 per dollar AS pada hari ini. Dia memperkirakan, indeks dollar AS diproyeksikan melemah di kisaran 94—94. 

Mata uang dollar AS juga diperkirakan melemah terhadap beberapa mata uang dunia, seperti yen dan euro. “Pelemahan dollar AS didorong oleh pernyataan Presiden Donald Trump yang mengkritik kebijakan kenaikan suku bunga terlalu cepat,” sebutnya dalam riset hari ini.

Lebih lanjut, kenaikan suku bunga yang cepat membuat dollar AS terlalu kuat dibanding beberapa mata uang utama dunia lain. Padahal, di saat yang sama Uni Eropa dan Jepang tetap menerapkan tingkat suku bunga rendah.

Analis Monex Investindo Dini Nurhadi Yasyi mengatakan, pelemahan dollar AS sudah terjadi semenjak hari Jumat (20/7) kemarin. Dalam tweetnya, Trump mengatakan kurang setuju dengan Bank Sentral Amerika (The Fed) yang secara agresif akan menaikan suku bunga lagi. "Trump menganggap, jika suku bunga kembali dinaikan maka hal ini bisa menganggu sistem perekonomian AS yang ia rancang. Barang-barang juga akan semakin mahal nantinya," kata Dini.

Sentimen lainnya, cuitan Trump yang mengatakan China dan Uni Eropa memanipulasi pelemahan mata uang mereka ditanggapi investor dengan pelemahan dollar AS. Ia mengatakan kedua negara ini menmanfaatkan pelemahan mata uang mereka agar harga barang bisa semakin murah.

Jika mata uang mereka melemah, maka kemungkinan barang dari AS yang masuk ke dalam negara mereka juga akan murah. Dollar AS masih akan cenderung melemah dalam perdagangan hari ini karena sentimen negatif dari Trump

Indeks dollar pagi ini berada di level 94,31. Indeks yang mencerminkan nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama dunia ini turun dalam dua hari perdagangan berturut-turut.

Hampir seluruh mata uang Asia menguat terhadap dollar AS. Hanya peso Filipina dan baht Thailand yang pagi ini melemah terhadap the greenback. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×