kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.444.000   1.000   0,07%
  • USD/IDR 15.340   65,00   0,42%
  • IDX 7.832   19,65   0,25%
  • KOMPAS100 1.193   8,54   0,72%
  • LQ45 967   7,57   0,79%
  • ISSI 228   1,17   0,52%
  • IDX30 493   4,42   0,90%
  • IDXHIDIV20 594   3,60   0,61%
  • IDX80 136   1,13   0,84%
  • IDXV30 139   0,76   0,55%
  • IDXQ30 165   1,38   0,84%

Rupiah Berpotensi Lanjut Menguat pada Senin (6/11), Ini Penopangnya


Minggu, 05 November 2023 / 18:30 WIB
Rupiah Berpotensi Lanjut Menguat pada Senin (6/11), Ini Penopangnya
ILUSTRASI. Petugas menghitung uang rupiah dan dolar AS di gerai penukaran?valas Ayu Masagung, Jakarta, Senin (30/10/2023). (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah diprediksi melanjutkan penguatan pada Senin (6/11). Akhir pekan kemarin, rupiah sumringah dengan kenaikan 0,80% ke US$ 15.727 per dolar Amerika Serikat (AS).

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan The Fed mempertahankan suku bunga tetap stabil, dan menawarkan sinyal yang agak dovish mengenai kenaikan suku bunga lebih lanjut. Menurutnya, hal tersebut memicu meningkatnya spekulasi bahwa bank sentral telah selesai menaikkan suku bunganya untuk tahun ini.

Untuk besok, rupiah diprediksi menguat. Adapun sentimen penggeraknya dari data utama Non-farm Payrolls AS untuk bulan Oktober 2023.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan, penguatan rupiah didorong setelah data tenaga kerja AS NFP dan ISM Service yang lebih lemah dari perkiraan. 

Baca Juga: Rupiah Masih Berpeluang Menguat Pekan Depan

"Namun penguatan rupiah mungkin terbatas," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (5/11).

Menurutnya, investor mengantisipasi data PDB kuartal III Indonesia yang diperkirakan akan tumbuh 1,71% QoQ dan 5,05% YoY. Adapun keduanya lebih rendah dari sebelumnya.

Di sisi lain, Ibrahim menambahkan bahwa di pasar komoditas internasional, minyak mentah mengalami kenaikan lantaran situasi global seperti adanya ketegangan geopolitik antara Israel dan Hamas. Ia berpandangan hal ini akan berdampak terhadap inflasi di negara berkembang termasuk Indonesia.

"Namun pemerintah telah siap untuk mengantisipasi gejolak politik dengan melakukan kebijakan bauran ekonomi dan intervensi Bank Indonesia," jelasnya.

Baca Juga: Peluang Kenaikan Suku Bunga The Fed Berkurang, Kabar Baik Bagi Rupiah

Ibrahim memprediksi pada perdagangan Senin (6/11), mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif namun berpotensi ditutup menguat di rentang Rp 15.680 - Rp 15.750 per dolar AS.

Sementara Lukman memperkirakan rupiah bergerak pada rentang Rp 15.600 - Rp 15.800 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×