kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rupiah Berpotensi Lanjut Menguat pada Senin (6/11), Ini Penopangnya


Minggu, 05 November 2023 / 18:30 WIB
Rupiah Berpotensi Lanjut Menguat pada Senin (6/11), Ini Penopangnya
ILUSTRASI. Petugas menghitung uang rupiah dan dolar AS di gerai penukaran?valas Ayu Masagung, Jakarta, Senin (30/10/2023). (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah diprediksi melanjutkan penguatan pada Senin (6/11). Akhir pekan kemarin, rupiah sumringah dengan kenaikan 0,80% ke US$ 15.727 per dolar Amerika Serikat (AS).

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan The Fed mempertahankan suku bunga tetap stabil, dan menawarkan sinyal yang agak dovish mengenai kenaikan suku bunga lebih lanjut. Menurutnya, hal tersebut memicu meningkatnya spekulasi bahwa bank sentral telah selesai menaikkan suku bunganya untuk tahun ini.

Untuk besok, rupiah diprediksi menguat. Adapun sentimen penggeraknya dari data utama Non-farm Payrolls AS untuk bulan Oktober 2023.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan, penguatan rupiah didorong setelah data tenaga kerja AS NFP dan ISM Service yang lebih lemah dari perkiraan. 

Baca Juga: Rupiah Masih Berpeluang Menguat Pekan Depan

"Namun penguatan rupiah mungkin terbatas," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (5/11).

Menurutnya, investor mengantisipasi data PDB kuartal III Indonesia yang diperkirakan akan tumbuh 1,71% QoQ dan 5,05% YoY. Adapun keduanya lebih rendah dari sebelumnya.

Di sisi lain, Ibrahim menambahkan bahwa di pasar komoditas internasional, minyak mentah mengalami kenaikan lantaran situasi global seperti adanya ketegangan geopolitik antara Israel dan Hamas. Ia berpandangan hal ini akan berdampak terhadap inflasi di negara berkembang termasuk Indonesia.

"Namun pemerintah telah siap untuk mengantisipasi gejolak politik dengan melakukan kebijakan bauran ekonomi dan intervensi Bank Indonesia," jelasnya.

Baca Juga: Peluang Kenaikan Suku Bunga The Fed Berkurang, Kabar Baik Bagi Rupiah

Ibrahim memprediksi pada perdagangan Senin (6/11), mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif namun berpotensi ditutup menguat di rentang Rp 15.680 - Rp 15.750 per dolar AS.

Sementara Lukman memperkirakan rupiah bergerak pada rentang Rp 15.600 - Rp 15.800 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×