Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi lanjut melemah pada perdagangan Senin (26/6). Sentimen dari dalam negeri cenderung minim sehingga sentimen eksternal akan mendominasi.
Analis Mata Uang Lukman Leong mengatakan, sentimen eksternal terutama dari dolar AS masih akan memengaruhi rupiah. Dengan absennya data ekonomi penting domestik, investor bakal mengalihkan perhatian pada data inflasi PCE AS dan manufaktur China.
"Namun, data manufaktur China diperkirakan akan tumbuh sehingga dapat memberikan sedikit dukungan terhadap rupiah," kata Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (25/6).
Baca Juga: Rupiah Diprediksi Lanjut Melemah Pekan Depan, Berikut Sentimen yang Membayangi
Bernada serupa, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga melihat, rupiah berpotensi kembali melemah pada Senin (26/6). Hal ini terjadi karena investor cenderung membeli dolar AS menjelang libur panjang.
Josua memperkirakan, rupiah berpotensi bergerak melemah di kisaran Rp 14.975-Rp 15.075. Sementara Lukman memprediksi, rupiah akan cenderung melemah terbatas dengan rentang pergerakan di Rp 14.900-Rp 15.100 per dolar AS.
Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah 0,39% ke level Rp 14.998,5 per dolar AS pada perdagangan Jumat (23/6). Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, nilai tukar rupiah berada di angka Rp 14.998, melemah 0,53% dari Rp 14.918 pada hari perdagangan sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News