kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45905,40   -0,90   -0.10%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Return reksadana pendapatan tetap potensi melambat


Minggu, 05 Maret 2017 / 12:28 WIB
Return reksadana pendapatan tetap potensi melambat


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto

Tantangan bersumber dari valuasi rupiah dan laju inflasi domestik. Maklum, mata uang Garuda diprediksi mulai volatil ketika spekulasi rencana The Fed berhembus kencang. Inflasi Indonesia juga mulai merangkak naik ke level 3,83% (YoY) per Februari 2017 kendati masih berada dalam batasan 4%±1%.

Memang masih ada katalis positif yang dapat menyokong. Yakni membaiknya perekonomian dalam negeri serta peluang kenaikan rating Indonesia dari lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's menjadi investment grade pada Mei 2017.

Edbert memprediksi, sepanjang tahun 2017 rata-rata return reksadana pendapatan tetap dengan aset dasar surat berharga negara (SBN) akan berkisar 9% - 12%. Katalis positif masih akan berasal dari tingginya minat investor IKNB dalam mengakumulasi instrumen berbasis SBN. Tujuannya, untuk memenuhi syarat minimum investasi obligasi pemerintah dari OJK.

"Bagi investor yang kena pajak, reksadana masih jadi alternatif menarik. Karena ada diskon pajak menjadi 5% atas bunga dan capital gain," jelasnya.

Kendati demikian, prediksi return tersebut mengecil ketimbang realisasi tahun lalu. Maklum, ada dua tantangan yang membalut pasar obligasi Indonesia tahun ini.

Pertama, rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed sebanyak tiga kali tahun ini. Spekulasi kenaikan suku bunga The Fed pada pertengahan Maret 2017 memang membesar pasca data inflasi AS yang sudah melebihi target 2%. Rencana kebijakan dan anggaran belanja Trump juga memperkuat laju inflasi.

Kedua, potensi kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) sebagai respons atas kebijakan The Fed. "Bisa berdampak pada keluarnya dana asing dan potensi suku bunga yang harus ikut naik," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×