kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Reksadana Pendapatan Tetap Catatkan Return Tertinggi, Simak Prospeknya


Rabu, 09 Agustus 2023 / 11:57 WIB
Reksadana Pendapatan Tetap Catatkan Return Tertinggi, Simak Prospeknya
ILUSTRASI. Reksadana.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana pendapatan tetap bertengger sebagai jawara sepanjang tujuh bulan pertama 2023. Hal ini terlihat dari Infovesta 90 Fixed Income Fund Index yang mencatatkan return paling tinggi, yakni 3,90% secara year to date (YtD) hingga Juli 2023. 

Disusul Infovesta 90 Money Market Fund Index (reksadana pasar uang) dengan return 2,24%, Infovesta 90 Balanced Fund Index (reksadana campuran) 2,80%, dan Infovesta 90 Equity Fund Index (reksadana saham) dengan return 1,20%. 

Direktur Bahana TCW Danica Adhitama mengatakan, reksadana pendapatan tetap mencatatkan kinerja paling gemilang seiring dengan penurunan yield obligasi pemerintah sejak awal tahun. Hal ini didorong oleh derasnya aliran dana asing masuk ke pasar obligasi dan dana institusi lokal yang masih suportif membeli obligasi pemerintah dalam negeri. 

"Sentimen positif ini didukung oleh data inflasi di Indonesia yang rendah, spread antara deposito dan obligasi yang masih lebar di awal tahun, dan puncak kenaikan suku bunga yang disinyalir sudah priced-in di pasar obligasi," tutur Danica saat dihubungi Kontan.co.id beberapa waktu lalu. 

Baca Juga: Meneropong Arah Pasar Jelang Pemilu 2024, Ini Rekomendasi Investasi Reksadana Saham

Ke depannya, Bahana TCW bakal menyelaraskan ekspektasi terhadap kinerja obligasi yang secara historis sangat moncer. Potensi penurunan suku bunga bank sentral yang diperkirakan terjadi paling cepat di kuartal IV-2023 atau tahun depan, perlahan mulai priced-in ke harga obligasi yang sudah naik. 

Menurut Danica, obligasi akan tetap menjadi kelas aset defensif dan volatility fighter yang sangat baik di portofolio investor. Meskipun begitu, imbal hasil obligasi diperkirakan tidak akan setinggi setahun terakhir. 

Bahana TCW mengestimasi, imbal reksadana pendapatan tetap di semester 2 2023 berkisar di 2%-5%, tergantung dari komposisi antara obligasi pemerintah dan korporasi. Kemudian, imbal hasil reksadana pasar uang antara 1,5%-2,5% dan reksadana saham di kisaran 5%-8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×