kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Reksadana Pendapatan Tetap Catat Return Tertinggi, Cermati Prospeknya


Selasa, 11 April 2023 / 20:11 WIB
Reksadana Pendapatan Tetap Catat Return Tertinggi, Cermati Prospeknya
Reksadana Pendapatan Tetap Catat Return Tertinggi, Cermati Prospeknya


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Reksadana pendapatan tetap mencatatkan kinerja yang lebih unggul dibanding reksadana saham dan reksadana pasar uang. Secara year to date (ytd) sampai dengan Maret 2023, Infovesta 90 Fixed Income Fund Index mencatatkan return 1,35%, lebih tinggi dari return Infovesta 90 Money Market Fund Index yang hanya naik 0,93% dan Infovesta 90 Equity Fund Index yang justru minus 0,60%.

Sebagian besar produk reksadana pendapatan tetap juga menghasilkan return di atas indeks benchmark tersebut. Enam return tertinggi dicatatkan oleh produk Mega Dana Pendapatan Tetap 4,11%, Victoria Fixed Income 3,70%, Bahana Prime Income Fund 2,91%, I AM Bond Fund2 2,88%, Trimegah Obligasi Nusantara 2,85%, dan Manulife Dana Tetap Utama 2,82%.

Direktur & Chief Investment Officer, Fixed Income Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Ezra Nazula mengatakan, sebagian besar dana reksadana pendapatan tetap yang ada diinvestasikan ke obligasi pemerintah dengan tenor menengah hingga panjang. Pasalnya, obligasi tersebut cenderung stabil dan lebih likuid.

Baca Juga: Penerbitan Masih Minim, OJK Dorong Perusahaan Untuk Terbitkan Sukuk Korporasi

Untuk ke depannya, Ezra melihat prospek pasar obligasi akan semakin positif. Hal ini didukung oleh siklus suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat yang akan mendekati puncaknya. Begitu juga dengan Bank Indonesia yang telah berhenti menaikkan suku bunga acuannya.

Sebagaimana diketahui, kenaikan suku bunga bergerak berlawanan dengan harga obligasi. Alhasil, investor mengharapkan adanya capital gain dari potensi kenaikan harga obligasi.

“Imbal hasil obligasi 10 tahun Indonesia kami targetkan bisa turun ke 6,5% dan bahkan bisa di bawah itu dengan US Treasury yield di bawah level 3,5% untuk 10 tahun,” kata Ezra saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (11/4).

Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) Eri Kusnadi menambahkan, reksadana pendapatan tetap yang dikelola perusahaannya juga menerapkan strategi investasi dengan durasi menengah hingga panjang. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan pergerakan pasar obligasi.

Berdasarkan data Infovesta, dua produk BPAM masuk dalam 20 besar produk reksadana pendapatan tetap dengan return tertinggi. Batavia Dana Obligasi Plus mencatatkan return 2,49% dan Batavia Obligasi Platinum Plus sebesar 2,33%.

Baca Juga: Dana Kelolaan Reksadana Turun Jadi Rp 504 Triliun di Bulan Maret 2023



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×