kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.202   60,78   0,85%
  • KOMPAS100 1.106   11,13   1,02%
  • LQ45 878   12,09   1,40%
  • ISSI 220   0,63   0,29%
  • IDX30 449   6,48   1,46%
  • IDXHIDIV20 540   5,30   0,99%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 134   0,17   0,13%
  • IDXQ30 149   1,68   1,14%

Catat Return Paling Tinggi, Simak Prospek Rreksadana Pendapatan Tetap di Semester II


Rabu, 02 Agustus 2023 / 07:24 WIB
Catat Return Paling Tinggi, Simak Prospek Rreksadana Pendapatan Tetap di Semester II
ILUSTRASI. Reksadana pendapatan tetap mencatatkan return paling tinggi, yakni 3,90% secara year to date (ytd) hingga Juli 2023


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana pendapatan tetap bertengger sebagai jawara dalam industri reksadana sepanjang tujuh bulan pertama 2023. Hal ini terlihat dari Infovesta 90 Fixed Income Fund Index yang mencatatkan return paling tinggi, yakni 3,90% secara year to date (ytd) hingga Juli 2023.

Disusul Infovesta 90 Money Market Fund Index (reksadana pasar uang) dengan return 2,24%, Infovesta 90 Balanced Fund Index (reksadana campuran) dengan return 2,80%, dan Infovesta 90 Equity Fund Index (reksadana saham) dengan return 1,20%.

Chief Economist Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat mengatakan, instrumen pendapatan tetap punya potensi kenaikan lebih lanjut. Pasalnya, The Fed kemungkinan akan mempertahankan suku bunga acuannya di level saat ini ataupun menaikkannya hanya satu kali lagi.

Baca Juga: Reksadana Saham Bangkit pada Awal Semester II-2023, Simak Faktor Pendukungnya

Selain itu, investor asing diperkirakan akan berlanjut masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) di tengah penerbitan yang lebih rendah dari pemerintah Indonesia dan terjaganya nilai tukar rupiah.

"Nilai tukar rupiah akan tetap terjaga apabila pemerintah dapat mendorong nilai ekspor barang dan jasa lebih dari impor jadi i," kata Budi, Selasa (1/8).

Serupa, Ezra Nazula, Direktur & Chief Investment Officer, Fixed Income Manulife Aset Manajemen menyampaikan, kinerja reksadana pendapatan tetap didukung kondisi makroekonomi domestik yang solid dan suku bunga yang suportif. Hal itu terbukti dari tingkat inflasi Indoensia yang sudah berada di rentang sasaran pemerintah serta nilai tukar rupiah yang terjaga.

"Terlebih lagi, pasokan surat berharga negara (SBN) yang rendah, sedangkan permintaan akan tetap tinggi," ucap Ezra.

Dengan siklus suku bunga domestik dan global yang telah mencapai puncak di semester 2 2023, Ezra memprediksi yield obligasi pemerintah 10 tahun dapat mengarah ke level 6% di akhir tahun ini.

Per Selasa (1/8), yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun berada di 6,35%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×