kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.269   -174,00   -1,08%
  • IDX 7.024   -84,31   -1,19%
  • KOMPAS100 1.049   -14,75   -1,39%
  • LQ45 824   -10,36   -1,24%
  • ISSI 214   -2,69   -1,24%
  • IDX30 421   -5,84   -1,37%
  • IDXHIDIV20 507   -6,50   -1,27%
  • IDX80 119   -1,73   -1,43%
  • IDXV30 125   -1,76   -1,39%
  • IDXQ30 140   -1,85   -1,31%

Rekomendasi Saham Emiten Migas Pilihan Analis Saat Harga Minyak Sentuh US$ 90


Jumat, 08 September 2023 / 05:15 WIB
Rekomendasi Saham Emiten Migas Pilihan Analis Saat Harga Minyak Sentuh US$ 90


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga minyak mentah dunia kembali menghangat, melaju ke level US$ 90 per barel. Hingga Kamis (7/9) harga Brent menyentuh US$ 90,18, sedangkan West Texas Intermediate (WTI) ada di level US$ 87,49 per barel.

Research Analyst Reliance Sekuritas Ayu Dian mengamati harga minyak mulai menguat sejak akhir bulan Juni, yang diperkirakan masih dalam tren bullish dalam jangka menengah. Laju harga minyak ini didorong oleh sejumlah katalis.

Di antaranya langkah Arab Saudi yang memperpanjang pemangkasan produksi 1 juta barel per hari, diikuti Rusia yang membatasi ekspor 300.000 barel per hari hingga Desember 2023.

"Permintaan pada minyak kami perkirakan akan tetap solid, di tengah pertumbuhan pada manufacturing PMI China," kata Ayu kepada Kontan.co.id, Kamis (7/9).

Baca Juga: OCBC Sekuritas Inisiasi Buy Saham Gojek Tokopedia (GOTO), Cermati Alasannya

Equity Research Analyst Panin Sekuritas Felix Darmawan menambahkan, pelaku pasar masih mencermati arah harga minyak mentah, setelah Brent Futures menyentuh ke atas level US$ 90, pertama kalinya sejak November 2022. Hanya saja, Felix mengingatkan masih adanya potensi pelemahan ekonomi yang bisa menyeret harga minyak stagnan di level US$ 80-an per barel.

Perkembangan data ekonomi dan industri manufaktur di sejumlah negara maju seperti Amerika Serikat, China dan Eropa akan menjadi katalis yang penting. "Karena rilis data itu menandakan aktivitas ekonomi yang bisa menjadi proksi tingkat permintaan minyak mentah global, yang berpengaruh pada harga minyak mentah itu sendiri," terang Felix.

Head of Research InvestasiKu Cheril Tanuwijaya sepakat, setelah menembus US$ 90 per barel, penguatan harga minyak mentah akan relatif terbatas. Apalagi setelah rally yang cukup signifikan dalam satu bulan terakhir.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Amman Mineral (AMMN) yang Sudah Melesat 218% Sejak IPO

Cheril pun memperkirakan harga minyak di sisa tahun ini akan cenderung stabil dengan batas bawah di harga US$ 80 per barel. Kalkulasi Cheril, rata-rata harga minyak pada tahun ini akan berada di rentang US$ 80 - US$ 85 per barel.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×