kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,31   14,00   1.54%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

OCBC Sekuritas Inisiasi Buy Saham Gojek Tokopedia (GOTO), Cermati Alasannya


Kamis, 07 September 2023 / 19:55 WIB
OCBC Sekuritas Inisiasi Buy Saham Gojek Tokopedia (GOTO), Cermati Alasannya
ILUSTRASI. OCBC Sekuritas Inisiasi Buy Saham Gojek Tokopedia (GOTO), Cermati Alasannya


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. OCBC Sekuritas menginisiasi buy saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Hal ini didasari ruang bertumbuh yang masih terbuka.

Equity Analyst OCBC Sekuritas Kevin Jonathan Panjaitan mengatakan, dalam beberapa kuartal terakhir, GOTO gencar melakukan upaya peningkatan profitabilitas melalui upaya pemangkasan biaya secara intensif. Upaya tersebut antara lain dengan mengurangi insentif atau promosi kepada pelanggan dan meningkatkan efisiensi biaya operasional.

“Pada kuartal I 2023, GOTO telah mencatatkan marjin kontribusi grup yang positif, dan pada kuartal II 2023 GOTO membukukan EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp 1,2 triliun, meningkat 25% secara kuartalan (QoQ) dan 72% secara tahunan (YoY),” tulisnya dalam riset, Selasa (5/9).

Baca Juga: IHSG Dibayangi Sentimen Negatif, Cek Saham Rekomendasi Analis pada Jumat (8/9)

Kevin melihat, beberapa strategi utama manajemen yaitu melanjutkan fokus pada efisiensi biaya, menargetkan dua segmen pelanggan dengan menawarkan layanan yang lebih terjangkau, dan mempercepat sinergi ekosistem antara Gojek, Tokopedia, GoTo logistics (GTL), GoTo Financial, dan Bank Jago. 

Selain itu juga membuka potensi basis pelanggannya untuk meningkatkan segmen teknologi keuangannya, serta mengurangi biaya logistik yang terkait dengan operasi e-commerce GOTO dengan mengembangkan kapabilitas pengiriman dan pemenuhan internal GoTo Logistics.

OCBC Sekuritas juga menilai tiga segmen utama GOTO diposisikan di industri yang diperkirakan memiliki tingkat pertumbuhan tahunan yang berkelanjutan setidaknya 10% dalam beberapa tahun ke depan. Sehingga, Kevin melihat perseroan masih ada ruang untuk peningkatan take rate.

Meski begitu, ia tak menampik persaingan yang ketat juga dapat menghambat laju kinerja GOTO.Ia mencontohkan sektor e-commerce, yang mana dalam industri ini upaya promosi dan pemasaran yang agresif dilakukan untuk menarik dan mempertahankan pelanggan.

Baca Juga: IHSG Turun 0,39% ke Level 6.968,510 pada Sesi Pertama Perdagangan Kamis (7/9)

Menurutnya, kehadiran berbagai platform e-commerce memudahkan pelanggan untuk membandingkan harga, produk, dan layanan. Sehingga memberikan tekanan potensial pada perusahaan untuk menawarkan harga dan kualitas yang kompetitif.

“Selain itu kondisi ekonomi yang lemah dapat mempengaruhi daya beli masyarakat, yang menyebabkan penurunan konsumsi belanja online,” paparnya.

Untuk tahun ini, OCBC Sekuritas memproyeksikan GTV GOTO akan sedikit meningkat sebesar 2% YoY, karena penurunan GTV E-commerce dan layanan on-demand, tetapi akan didukung oleh peningkatan GTV teknologi keuangan. Menurutnya, take rate grup akan terus meningkat menjadi 4,1% di 2023.

 

“Kenaikan take rate akan didukung oleh take rate e-commerce yang lebih tinggi dan juga take rate teknologi finansial yang lebih tinggi karena pencairan kredit yang lebih tinggi,” paparnya.

Kemudian, Kevin juga memperkirakan biaya insentif dan promosi kepada pelanggan juga akan kembali menurun menjadi Rp 10,5 triliun pada tahun 2023 dari Rp 11,6 triliun pada tahun 2022.

Baca Juga: Gojek Luncurkan GoCampus Ambassador, Mudahkan Hidup Mahasiswa lewat Solusi Hemat

Ia juga memperkirakan insentif terhadap pendapatan kotor akan menurun dari 51% pada tahun 2022 menjadi 41% pada tahun 2023, sejalan dengan hasil semester I 2023.

Dengan demikian, OCBC Sekuritasa memperkirakan pendapatan bersih akan mencapai Rp 15 triliun di 2023. “Pendapatan bersih diperkirakan akan meningkat sebesar 35% pada tahun 2023,” paparnya.

Sementara margin kontribusi diproyeksikan positif tahun ini dan mencapai Rp 4,2 triliun pada tahun 2023. Untuk EBITDA yang disesuaikan, kami memproyeksikan sebesar minus Rp 4,3 triliun pada tahun 2023, sejalan dengan panduan manajemen yang baru.

Baca Juga: Kompak Menguat, Cek Harga Saham GOTO & BUMI di Perdagangan Bursa Rabu (6/9)

“Kami memperkirakan EBITDA yang disesuaikan akan menjadi positif pada tahun 2024, mencapai Rp 0,9 triliun, dan akan mencapai Rp 4,4 triliun pada tahun 2025,” sambungnya.

OCBC Sekuritas pun menginisiasi beli GOTO dengan target harga Rp 110 per saham. Pada penutupan perdagangan Kamis (7/9), harga GOTO ditutup menguat 3,30% ke Rp 94 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×