Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) ikut mendukung pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Terlebih, perusahaan pekat merah ini memiliki lahan pasca-tambang yang cukup besar, yakni mencapai 2.200 hektare (ha) di tahun 2020 lalu.
Bahkan, ketersediaan lahan pasca tambang milik Bukit Asam diproyeksi bisa bertambah menjadi 5.200 ha di 2050 mendatang.
Direktur Pengembangan Bukit Asam Fuad IZ Fachroeddin mengatakan, dilihat dari Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) sudah dipetakan potensi 207,8 GW energi surya. Solar PV ditargetkan 45 GW pada 2050, dari beberapa potensi EBT maka energi surya adalah salah satu yang terbesar.
“Kami mempunyai rencana untuk 2030-2050, di mana renewable masuk dalam salah satu pilar energi yang ada di Bukit Asam untuk mendukung green energy dan beyond coal Bukit Asam,” kata Fuad dalam Webinar SUKSE2S bertajuk Pengembangan PLTS untuk Kemerdekaan Energi, Kamis (26/8).
Baca Juga: Serius berbisnis PLTS, INDY akan menjadi bagian dari ekosistem Solar PV di Indonesia