kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PT Gunung Raja Paksi tawarkan harga IPO Rp 825-Rp 900 per saham


Selasa, 03 September 2019 / 16:50 WIB
PT Gunung Raja Paksi tawarkan harga IPO Rp 825-Rp 900 per saham


Reporter: Yasmine Maghfira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gunung Raja Paksi Tbk, perusahaan baja yang bergerak di bidang industri peleburan dan penggilingan baja (furnace & steel rolling) akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 September mendatang. Perusahaan ini berencana menggelar Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering) dengan melepas sebanyak-banyaknya 1,24 miliar saham biasa dengan nilai nominal Rp 500. Sementara, harga penawaran saham IPO Gunung Raja Paksi (GRP) berkisar Rp 825 - Rp 900 per saham.

GRP berencana menghabiskan seluruh dana hasil IPO yang ditargetkan sekitar Rp 1,02 triliun hingga Rp 1,11 triliun setelah dikurangi biaya emisi untuk pelunasan utang dan modal kerja.

Direktur Utama PT Gunung Raja Paksi Alouisius Maseimilian memaparkan dana pelunasan utang yang berkisar 99,52% ditujukan untuk melunasi mengakuisisi PT Gunung Garuda, yang juga produsen baja. Alouisius menambahkan akuisisi yang dilakukan GRP berupa klaim aset milik Gunung Garuda. Sementara, 0,48% sisanya digunakan untuk modal kerja. 

Baca Juga: Gunung Raja Paksi Berencana IPO di September 2019

"Biaya akuisisi Gunung Garuda per kuartal I-2019 senilai US$ 96 juta. Itu nantinya akan kami ubah menjadi Obligasi Wajib Konversi (OWK). Jadi, Gunung Garuda akan menjadi shareholder GRP sebesar 13,8%," ujar Alouisius di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Selasa (3/9).

Ia juga menambahkan dana hasil IPO juga digunakan untuk membayar sebagian utang GRP ke Gunung Garuda sebesar US$ 70 juta. Sementara, modal kerja yang diinvestasikan GRP mencapai US$ 150 juta. 

"US$ 150 juta capex untuk blast furnace, sedangkan antara US$ 50 juta-US$ 60 juta kami gunakan untuk light section mill," tambah Alouisious. 

Baca Juga: Belum Genap Dua Bulan IPO, Tiga Direktur Emiten Ini Mengundurkan Diri

Sebagai informasi, blast furnace merupakan cara mengolah biji besi yang diproduksi untuk dijadikan bahan dasar pembuatan baja atau besi lainnya. 

Bersamaan dengan IPO, emiten baja asal Cikarang itu juga akan menerbitkan saham baru dalam rangka pelaksanaan Obligasi Wajib Konversi (OWK) yang jatuh tempo pada tanggal 30 September 2019. Pelaksanaan konversi OWK itu bersamaan dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan dalam IPO ini. 

Nantinya, persentasi kepemilikan masyarakat maksimal mencapai 10,22% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh GRP setelah IPO dan pelaksanaan konversi OWK.

Baca Juga: Setelah maju mundur, Gunung Raja Paksi akan melantai di bursa September ini

Alouisius menyatakan GRP memutuskan go public dalam rangka meningkatkan prospek dan kinerja perusahaan. Ia juga menilai masih ada potensi besar di industri baja. 

Menurut Alouisius, pemain di industri baja masih memiliki kesempatan terus tumbuh dengan melihat pertumbuhan konsumsi baja per kapita diiringi dengan pertumbuhan GDP Indonesia, serta kemungkinan konsumsi baja nasional yang meningkat karena bertambahnya anggaran infrastruktur pemerintah.

Baca Juga: Nusantara Almazia mematok harga IPO antara Rp 200-Rp 220 per saham

Sementara itu, GRP menunjuk PT Kresna Sekuritas dan PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Perseroan itu akan melangsungkan penawaran awal (bookbuilding) pada 3 September-5 September mendatang, sedangkan masa penawaran umum pada 12 September, 13 September dan 16 September 2019. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×