kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.286.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.722   27,00   0,16%
  • IDX 8.242   -33,17   -0,40%
  • KOMPAS100 1.150   -4,66   -0,40%
  • LQ45 842   -2,15   -0,25%
  • ISSI 285   -0,47   -0,16%
  • IDX30 441   -2,54   -0,57%
  • IDXHIDIV20 511   -0,99   -0,19%
  • IDX80 129   -0,47   -0,36%
  • IDXV30 136   -1,17   -0,85%
  • IDXQ30 141   -0,13   -0,10%

Sejumlah Emiten Nikel Raup Kinerja Keuangan Positif, Cek Rekomendasinya


Rabu, 05 November 2025 / 05:00 WIB
Sejumlah Emiten Nikel Raup Kinerja Keuangan Positif, Cek Rekomendasinya
ILUSTRASI. Pekerja menunjukkan biji nikel matte di smelter PT Vale Indonesia Tbk di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Selasa (21/10/2025). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/YU. Mayoritas emiten produsen nikel mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif hingga kuartal III-2025, cek rekomendasi sahamnya.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas emiten produsen nikel mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif hingga kuartal III-2025, baik dari sisi top line maupun bottom line. Padahal, harga nikel di pasar global cenderung melemah sepanjang tahun ini.

Sebagai contoh, PT PAM Mineral Tbk (NICL) membukukan kenaikan penjualan 64,82% year on year (yoy) menjadi Rp 1,35 triliun per kuartal III-2025. Pada saat yang sama, laba bersih emiten tersebut melonjak 131,28% yoy menjadi Rp 401,66 miliar. 

PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) turut mengantongi penjualan sebesar Rp 1,24 triliun atau meningkat 29,51% yoy hingga kuartal III-2025. Laba bersih mereka juga melesat 52,79% yoy menjadi Rp 442,36 miliar.

Baca Juga: Stasiun Tanah Abang Baru Garapan PTPP Diresmikan, Nilai Kontrak Rp 309 Miliar

Sementara itu, penjualan PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel tumbuh 9,91% yoy menjadi Rp 22,40 triliun per kuartal III-2025. Pada periode yang sama, laba bersih NCKL menanjak 33,26% yoy menjadi Rp 6,45 triliun. 

Sebaliknya, pendapatan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) terkoreksi tipis 0,45% yoy menjadi US$ 705,38 juta. Namun, laba bersih INCO masih bisa tumbuh 2,60% yoy menjadi US$ 52,45 juta.

Investment Analist Infovesta Utama Ekky Topan mengatakan, kinerja positif emiten-emiten nikel seperti DKFT, NICL, NCKL, hingga INCO per kuartal III-2025 cukup dipengaruhi oleh lonjakan volume produksi dan penjualan nikel yang disertai efisiensi operasional, sehingga mampu mengimbangi pelemahan harga nikel global.

Sebagai gambaran, NICL meraih kenaikan penjualan bijih nikel mencapai 88,76% yoy menjadi 2.404.590,63 metrik ton per kuartal III-2025. DKFT juga sanggup mencatat kenaikan penjualan bijih nikel 31% yoy menjadi 2,29 juta metrik ton.

Selain itu, hilirisasi industri nikel di dalam negeri juga berperan besar dalam menjaga margin keuntungan emiten di sektor ini. “Sebab, perusahaan yang mulai terintegrasi dari hulu ke hilir akan memperoleh nilai tambah dari produk olahan nikel,” ujar dia, Selasa (4/11).

Dari sekian emiten nikel yang disebutkan tadi, baru NCKL yang telah memiliki fasilitas smelter High Pressure Acid Lead (HPAL) dan smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) di wilayah operasinya di Pulau Obi, Halmahera Selatan. Di sisi lain, INCO masih dalam tahap pengembangan untuk proyek smelter HPAL di tiga lokasi, yaitu Pomalaa, Morowali, dan Sorowako.

Chief Executive Officer (CEO) Edvisor Provina Visindo Praska Putrantyo menyebut, di atas kertas emiten produsen nikel dapat tertekan oleh kondisi harga nikel yang cenderung stagnan seiring pasar yang kelebihan pasokan (oversupply).

Namun, permintaan nikel pada dasarnya tetap tinggi, terutama dari sektor industri kendaraan listrik dan stainless steel. Tingginya permintaan ini mampu mengimbangi pelemahan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) emiten.

Secara umum, emiten-emiten produsen nikel masih berpeluang melanjutkan tren positif kinerja operasional dan keuangannya sampai akhir 2025. “Namun, dengan risiko pelemahan harga nikel, maka strategi yang perlu diperkuat adalah efisiensi operasional,” tutur Praska, Selasa (4/11).

Selain efisiensi, emiten nikel juga perlu berekspansi ke segmen hilirisasi melalui pembangunan smelter agar kinerjanya tetap tumbuh secara berkelanjutan.

Di sisi lain, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Arinda Izzaty menyoroti kenaikan harga saham emiten-emiten nikel seperti DKFT (+250%), NICL (+278,85%), NCKL (+52,98%), dan INCO (+27,07%) sejak awal tahun atau year to date (ytd). 

Menurutnya, lonjakan harga saham tersebut mencerminkan kombinasi antara penguatan fundamental dan sentimen sektoral yang positif. Sektor nikel memang dilanda euforia seiring adanya agenda hilirisasi mineral dan permintaan bahan baku baterai kendaraan listrik yang tinggi.

Meski demikian, tren kenaikan harga saham ini belum tentu berlanjut jika harga nikel global kembali melemah dan realisasi proyek hilirisasi berjalan lambat. “Ke depannya, pergerakan saham emiten nikel akan sangat ditentukan oleh stabilitas harga nikel global, efektivitas strategi efisiensi emiten, dan arah kebijakan pemerintah dalam pengembangan industri nikel,” ungkap dia, Selasa (4/11).

Dari beberapa emiten nikel, Arinda menyebut saham INCO dan NCKL dapat dicermati oleh investor dengan target harga masing-masing di level Rp 4.900 per saham dan Rp 1.280 per saham.

Di lain pihak, Ekky menganggap DKFT dan INCO dapat menjadi emiten nikel yang relatif menarik bagi investor, karena eksposurnya ke rantai hilirisasi dan struktur keuangannya kuat. Harga saham DKFT dapat menuju ke kisaran Rp 900—Rp 1.000 per saham jika dapat kembali rebound, sedangkan target harga saham INCO dalam waktu dekat dapat ke area Rp 5.000—Rp 5.200 per saham.

Sebaliknya, Praska merekomendasikan buy on weakness saham NCKL dengan target harga di level Rp 1.300 per saham.

Baca Juga: Kinerja Waskita Karya (WSKT) Masih Kelabu, Begini Kata Analis

Selanjutnya: BREN dan BRMS Berpotensi Masuk Indeks MSCI Periode November, Cek Rekomendasi Analis

Menarik Dibaca: 25 Ucapan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2025 Kreatif dan Inspiratif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×