kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.741.000   2.000   0,12%
  • USD/IDR 16.443   -51,00   -0,31%
  • IDX 6.472   -43,68   -0,67%
  • KOMPAS100 929   2,96   0,32%
  • LQ45 729   2,37   0,33%
  • ISSI 202   -1,52   -0,74%
  • IDX30 380   0,83   0,22%
  • IDXHIDIV20 454   0,28   0,06%
  • IDX80 106   0,50   0,48%
  • IDXV30 109   0,90   0,83%
  • IDXQ30 124   0,29   0,23%

Prospek Harga Komoditas Masih Muram, Cermati Pemicunya


Senin, 17 Maret 2025 / 18:53 WIB
Prospek Harga Komoditas Masih Muram, Cermati Pemicunya
ILUSTRASI. Ilustrasi Pompa angguk tambang minyak. Harga komoditas energi bergerak beragam dalam beberapa waktu terakhir, meski begitu, prospek harganya dinilai tetap muram.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas energi bergerak beragam. Meski begitu, prospek harganya dinilai tetap muram.

Misalnya, harga minyak mentah dunia yang kembali memanas dengan peningkatan 1,46% dalam 24 jam terakhir ke US$ 68,15 per barel pada Senin (17/3) pukul 18.33 WIB.

Kenaikan harga minyak mentah tersebut melanjutan penguatan harga sepekan terakhir yang naik 2,83%, berdasarkan Trading Economics.

Baca Juga: Meski Naik di Awal Tahun, Prospek Harga Komoditas Energi Masih Tertekan

Di sisi lain, harga batubara masih loyo dengan penurunan 0,30% dalam 24 jam terakhir ke US$ 100,75 per ton. Alhasil, sepekan terakhir harganya telah turun 2,42%.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengatakan prospek harga komoditas secara keseluruhan masih tertekan.

Penguatan harga minyak pun dilihat hanya sementara karena investor lebih mengantisipasi potensi perdamaian dari perang Ukraina yang akan berimbas pada potensi berakhirnya sanksi pada minyak Russia. 

"Terbatas, tidak akan melampaui US$ 70 per barel," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (17/3).

Ditambah, katalis negatif yang akan menekan pergerakan harga minyak dari permintaan lemah akibat elektrifikasi kendaraan. Lalu, potensi perlemahan ekonomi global hingga resesi dari perang tarif, peningkatan produksi di Amerika Utara, dan pemulihan produksi OPEC+.

Baca Juga: Prospek Harga Komoditas Energi Masih Tertekan di Tahun 2025

"Harga diperkirakan akan berkisar US$ 65 per barel di kuartal ke II 2025," katanya.

Untuk batubara juga tertekan kelebihan pasokan seiring produksi China yang terus mencapai rekor baru.

Sementara untuk permintaannya masih lemah karena faktor ekonomi global serta tren energi terbarukan dan hijau yang terus berkembang pesat seperti panel surya dan nuklir.

Lukman memperkirakan harga batubara sulit bangkit, kecuali ada gangguan pasokan besar. Selain itu, stimulus dari China juga dipandang masih tidak akan menutup kelebihan pasokan dan tren energi terbarukan.

Baca Juga: Ekonomi Global Lesu, Prospek Harga Komoditas Energi Semakin Suram

"Di kuartal II 2025 masih akan lanjut turun ke US$ 95 per ton," katanya.

Selanjutnya: Cek Jadwal Lengkap Operasional Bank Indonesia Selama Libur Lebaran Idul Fitri 2025

Menarik Dibaca: Bandung Hujan pada Pagi Hari, Ini Prakiraan Cuaca Besok (18/3) di Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×