kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -33.000   -1,68%
  • USD/IDR 16.605   3,00   0,02%
  • IDX 6.767   17,72   0,26%
  • KOMPAS100 979   5,15   0,53%
  • LQ45 762   4,33   0,57%
  • ISSI 215   0,81   0,38%
  • IDX30 395   2,48   0,63%
  • IDXHIDIV20 471   1,18   0,25%
  • IDX80 111   0,53   0,48%
  • IDXV30 115   0,73   0,63%
  • IDXQ30 130   0,90   0,70%

Arus Modal Asing ke Bitcoin Tembus Rp 669 Triliun, Harga Diproyeksi Bisa Cetak Rekor


Kamis, 01 Mei 2025 / 21:29 WIB
Arus Modal Asing ke Bitcoin Tembus Rp 669 Triliun, Harga Diproyeksi Bisa Cetak Rekor
ILUSTRASI. Representasi dari cryptocurrency ditampilkan dalam ilustrasi ini, 10 Agustus 2022. Arus modal masuk ke aset Bitcoin telah menembus angka fantastis Rp 669 triliun, sejak peluncuran Bitcoin Spot ETF pada Januari 2024.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA - Industri aset kripto kembali mencetak tonggak sejarah baru. Berdasarkan laporan terbaru, arus modal masuk ke aset Bitcoin telah menembus angka fantastis kurang lebih sebesar US$  40 miliar atau setara Rp 669 triliun, sejak peluncuran Bitcoin Spot ETF pada Januari 2024. 

Lonjakan arus modal ini semakin ditegaskan oleh laporan mingguan CoinShares pada pekan keempat April 2025, yang mencatat arus masuk sebesar US$ 3,4 miliar ke produk investasi aset digital, terbesar sejak Desember 2024 dan ketiga terbesar sepanjang sejarah. 

Dari jumlah tersebut, Bitcoin menjadi penerima utama dengan inflow US$ 3,18 miliar, disusul Ethereum sebesar US$ 183 juta. 

Baca Juga: Pekan Terakhir Akhir Oktober, Aliran Modal Asing Hengkang Capai Rp 4,86 Triliun

Sementara itu, altcoin seperti Sui dan XRP turut mencatatkan inflow masing-masing US$ 20,7 juta dan US$ 31,6 juta.

Tidak hanya dari sisi dana, aktivitas pembelian juga menunjukkan tren akumulasi besar-besaran. 

Strategy, perusahaan publik terbesar pemilik Bitcoin, dilaporkan kembali membeli 15.355 BTC senilai US$ 1,65 miliar  (sekitar Rp 25,8 triliun) sepanjang 21-27 April 2025. Kepemilikan total mereka kini mencapai 553.555 BTC. 

Pembelian ini dilakukan saat harga Bitcoin melonjak dari US$ 87.000 sampai di sekitar US$ 94.000, mencerminkan optimisme pasar yang tinggi terhadap aset digital ini. 

Menyikapi hal itu, CEO Indodax, Oscar Darmawan, menyebut pergerakan besar ini menandakan semakin menariknya pasar kripto secara global. 

Baca Juga: Arus Modal Asing Hengkang Rp 7,42 Triliun dari Pasar Keuangan Indonesia

“Kita sedang menyaksikan bagaimana Bitcoin kini semakin menjanjikan, sebagai penyimpan nilai jangka panjang oleh institusi besar. Aksi pembelian MicroStrategy dan dana ETF yang masuk menunjukkan kepercayaan yang kuat terhadap fundamental Bitcoin,” jelas Oscar dikutip Kamis (1/5/2025).

Menurut Oscar, arus dana institusional ini juga bisa menjadi acuan penting bagi investor retail di Indonesia. 

Ia menambahkan, pertumbuhan ekosistem kripto kini lebih stabil karena didukung oleh regulasi yang terus berkembang dan adopsi yang kian meluas secara global.

Standard Chartered, salah satu bank multinasional ternama, memperkirakan bahwa Bitcoin berpotensi menembus harga US$ 150.000 pada akhir 2025. 

Bahkan, ATH (all time high) baru diyakini akan tercapai di kuartal kedua tahun ini, seiring meningkatnya permintaan dari ETF dan efek dari halving Bitcoin yang telah terjadi pada April 2024.

Baca Juga: Aliran Modal Asing Kembali Hengkang Rp 8,81 Triliun pada Pekan Ketiga Desember 2024

Perlu dicatat, menurut analis dari Standard Chartered, mayoritas arus masuk ETF saat ini tidak berasal dari investor retail, melainkan institusi seperti dana pensiun dan perusahaan manajemen aset besar. Hal ini memberi gambaran bahwa permintaan terhadap Bitcoin bersifat jangka panjang dan lebih stabil.



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×