kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45881,70   -14,10   -1.57%
  • EMAS1.336.000 -0,96%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi meningkat, Champion Pacific (IGAR) optimistis kinerja kuartal III-2021 naik


Jumat, 01 Oktober 2021 / 16:32 WIB
Produksi meningkat, Champion Pacific (IGAR) optimistis kinerja kuartal III-2021 naik
ILUSTRASI. Lonjakan kasus Covid-19 pada kuartal ketiga 2021 berpotensi menjadi pendongkrak kinerja Champion Pacific Indonesia (IGAR).


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lonjakan kasus Covid-19 pada kuartal ketiga 2021 berpotensi menjadi pendongkrak kinerja PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR). Emiten produsen kemasan ini justru diuntungkan pada periode tersebut seiring dengan frekuensi penggunaan obat-obatan yang meningkat.

Presiden Direktur IGAR Antonius Muhartoyo mengungkapkan, pihaknya optimistis pada kuartal ketiga 2021 kinerja perusahaan akan masih berada dalam tren positif. Ia menjelaskan, dengan kenaikan penggunaan obat-obatan ketika terjadi lonjakan kasus Covid-19, maka produksi dari segmen farmasi di IGAR juga akan ikut mengalami kenaikan. 

Hal tersebut tercermin dari pra pemesanan yang sejauh ini sudah masuk. Ia mengaku jumlah pemesanan yang masuk terlihat menggembirakan. Oleh sebab itu, dia yakini kinerja IGAR akan tumbuh secara kuartalan.

“Secara umum, kinerja kuartal ketiga 2021 IGAR akan jauh lebih baik jika dibandingkan dengan periode kuartal II-2021 kemarin,” kata Antonius kepada Kontan.co.id, Kamis (30/9).

Baca Juga: Champion Pacific Indonesia (IGAR) optimistis penuhi target bisnis tahun ini

Mengutip laporan keuangan per 30 Juni 2021, IGAR berhasil meraih pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp 419,75 miliar. Jumlah itu meningkat 4,67% dari penjualan bersih di semester pertama tahun lalu senilai Rp 400,99 miliar. 

Pertumbuhan pendapatan tersebut juga sejalan dengan pertumbuhan laba IGAR di paruh pertama tahun ini. Tercatat, Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk IGAR meningkat 47,87% menjadi Rp 32,43 miliar, dari sebelumnya Rp 21,93 miliar di periode yang sama sebelumnya.

Lebih lanjut, Antonious memaparkan, produksi vitamin dan immunator terpantau masih akan stabil sampai akhir tahun nanti. Sehingga laju bisnis IGAR di sisa tahun ini masih sesuai dengan guideline yang sudah ditentukan pada awal tahun. Adapun, pada tahun ini IGAR menargetkan pertumbuhan penjualan bisa mencapai 10,24% atau setara dengan penjualan sebesar Rp 819 miliar. 

Baca Juga: Laba bersih Champion Pacific Indonesia (IGAR) tumbuh 47,87% di semester I-2021

Walau begitu, Antonius menyebut lonjakan pesanan kemasan farmasi yang mendadak dan dengan jumlah besar selain menjadi peluang, juga menjadi tantangan tersendiri bagi IGAR. Oleh karena itu, pihaknya masih akan berfokus untuk melakukan efisiensi guna bisa memenuhi permintaan sembari menjaga kualitas. 

"Kami tetap memegang teguh culture kami, yakni menjaga kualitas, pelayanan serta delivery untuk setiap pelanggan kami," tambahnya.

Pada tahun ini, IGAR menyediakan belanja modal atau capital expenditure (capex) yang bersifat rutin sebesar Rp 12 miliar. Anggaran tersebut difokuskan untuk kebutuhan pemeliharaan dan peningkatan efisiensi produksi di tahun ini.

Antonius mengatakan sejauh ini sarapannya sudah sekitar Rp 5 miliar yang mayoritas digunakan untuk biaya pemeliharaan dan perbaikan mesin produksi. 

Baca Juga: Begini upaya Champion Pacific Indonesia (IGAR) genjot penjualan di tahun ini

Bersiap kembangkan market

Sejauh ini, sektor farmasi masih menjadi penopang kinerja IGAR. Anthonius mengatakan, setidaknya pendapatan IGAR sebesar 93% masih ditopang oleh sektor farmasi. Sementara sektor non-farmasi baru menyumbangkan 7% dari total pendapatan. 

Ia mengaku pada tahun ini sektor non-farmasi masih memang belum berkembang. Sejauh ini, IGAR masih melayani pelanggan lama antara lain Kopi Luwak. Namun, ke depan pihaknya akan mulai berfokus untuk melakukan pengembangan terhadap segmen non farmasi, yang juga diklaim terus menunjukkan prospek yang kian menjanjikan. 

“Untuk tahun depan, kami sudah mempersiapkan diri dengan mulai mengembangkan market-market yang lain, seperti food, agriculture, hingga cosmetics,” terang Antonius.

Menurutnya, pengembangan pada market lain tidak terlalu sulit mengingat dari penggunaan mesin dan juga proses produksinya tak jauh berbeda dengan pembuatan kemasan industri farmasi. Oleh sebab itu, ia membidik porsi sektor non-farmasi di IGAR bisa menjadi 20% pada tahun depan.

Terkait rencana ekspansi lainnya pada tahun depan, Anthonius masih belum bisa berbagi banyak. Sejauh ini dari sisi internal, rencana ekspansi masih dalam tahap pembahasan dan belum bersifat final. 

“Kami belum final untuk memutuskan ekspansi bisnis, masih sebatas rencana. Yang jelas, tahun depan akan fokus mengembangkan segmen non-farmasi,” tutup Antonius.

Baca Juga: Laba bersih Champion Pacific Indonesia (IGAR) tumbuh 47,87% di semester I-2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Modeling Success in B2B Selling

[X]
×