Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (14/5) akan disetir oleh sentimen meredamnya tensi perdagangan antara China dan Amerika Serikat (AS).
IHSG menutup perdagangan Jumat (9/5) dengan menguat tipis 0,07% atau naik 5,05 poin ke level 6.832,80. Penguatan IHSG diproyeksikan akan terbatas pada perdagangan Rabu (14/5).
VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Okvianus Audi memperkirakan IHSG akan bergerak mixed cenderung menguat terbatas dengan support 6.775 dan resistance di 7.010.
Baca Juga: IHSG Masih Bisa Menghijau, Ini Faktor Pendukungnya
"Ini seiring dengan de-eskalasi ketegangan dagangan AS-China, dimana pertemuan di Swiss akan menghasilkan sinyal positif," jelasnya kepada Kontan, Selasa (13/5).
Selain itu, lanjut Audi, pasar juga tengah menantikan implementasi konstituen dalam daftar efek penyedia likuiditas atau Liquidity Provider yang akan diterapkan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Menurutnya, hal tersebut berpotensi menjadi penopang likuiditas pasar, khususnya untuk emiten second liner hingga third liner yang memiliki kinerja keuangan solid.
Pasar juga tengah menantikan rilis data neraca dagang periode April 2025 yang diperkirakan alami penurunan surplus menjadi US$ 3,5 miliar. Namun Audi melihat hal itu akan direspon positif pasar.
"Lalu ada rilis data retail sales yang diperkirakan tumbuh 3,3% YoY akan menjadi bukti daya beli masyarakat yang masih terjaga dan cenderung memberikan sinyal positif untuk pasar," ucapnya.
Baca Juga: Intip Rekomendasi dan Prospek IHSG di Minggu Ini, Pasar Libur di Awal Pekan
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG berpeluang menguat dengan support 6.791 dan resistance di 6.879.
Dia bilang pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh rilis data inflasi dari Negeri Paman Sam. Tak hanya itu, investor juga masih akan mencermati perkembangan geopolitik antara India-Pastikan dan Rusia-Ukraina.
"IHSG juga akan dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas dunia seperti minyak mentah dan emas diperkirakan masih akan mempengaruhi emiten yang berhubungan," jelas Herditya.
Menurutnya untuk perdagangan Rabu (24/5), investor dapat mencermati saham INDF di area Rp 8.075-Rp 8.250, PTBA di kisaran Rp 2.850-Rp 2.990 dan MBMA di rentang Rp 366-Rp 404.
Audi merekomendasi speculative buy saham BRIS dengan support di Rp 2.680 dan resistance di Rp 3.020. Speculative buy saham JPFA support Rp 1.730 dan resistance Rp 1.800. Lalu speculative buy TLKM dengan support Rp 2.550 dan resistance Rp 2.750.
Selanjutnya: Penyaluran Pembiayaan Pemilikan Rumah Bank BJB Syariah Capai Rp 3,39 Triliun
Menarik Dibaca: Selain Bagus untuk Kulit, Ini 5 Manfaat Vitamin C untuk Rambut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News