kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.350   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

Produk Reksadana Pendapatan Jadi yang Paling Moncer pada Bulan Lalu, Ini Pendorongnya


Selasa, 05 Desember 2023 / 05:45 WIB
Produk Reksadana Pendapatan Jadi yang Paling Moncer pada Bulan Lalu, Ini Pendorongnya
ILUSTRASI. Reksadana.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Performa produk reksadana mayoritas positif selama bulan November 2023. Secara rata-rata, produk reksadana berbasis surat utang mencatatkan return tertinggi di bulan lalu.

Berdasarkan data Infovesta, produk-produk reksadana pendapatan tetap yang tercermin dari Infovesta 90 Fixed Income Fund Index mencatatkan return sebesar 1,33% MoM di bulan November 2023.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan return indeks reksadana campuran sebesar 0,84% MoM, Indeks reksadana saham 0,44% MoM, serta indeks reksadana pasar uang sebesar 0,36%.

SVP, Head of Retail, Product Research & Distribution Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mencermati, kinerja produk-produk reksadana berbasis surat utang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pergerakan yield obligasi pemerintah Indonesia.

Baca Juga: Kinerja Reksadana Saham Henan Putihrai Asset Management Membaik di November

Imbal hasil atau yield SBN terpantau cenderung menurun seiring dengan ekspektasi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) di tahun depan.

Infovesta Corporate Bond Index menunjukkan bahwa kinerja pasar surat utang korporasi mencetak return sebesar 0,25% MoM di bulan November 2023. Sementara, Infovesta Government Bond Index cetak return sebesar 1,50% MoM.

“Permintaan yang tinggi juga terjadi pada obligasi korporasi karena menawarkan imbal hasil yang lebih menarik dibandingkan obligasi pemerintah. Selain itu, stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turut mengurangi risiko valuta asing bagi investor asing,” jelas Reza kepada Kontan.co.id, Senin (4/12).

Reza turut melihat, adanya optimisme di pasar saham dengan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 4.87% ke level 7080,74. Produk-produk reksadana saham menguat berkat kenaikan IHSG yang mencapai level tertinggi sepanjang masa di akhir bulan November lalu.

Berbagai sentimen positif di pasar saham datang dari optimisme investor terhadap pemulihan ekonomi Indonesia yang ditunjukkan oleh pertumbuhan PDB kuartal III 2023 sebesar 3,76%, kebijakan moneter yang akomodatif dari Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5%7.

Selain itu, arus modal asing terpantau terus masuk ke pasar saham Indonesia sebesar Rp 11,8 triliun di bulan November 2023. Emiten juga memberikan dorongan ke pasar saham dengan perbaikan kinerja keuangan selama kuartal ketiga 2023, terutama di sektor perbankan, konstruksi, dan properti.

Ke depan, investor turut memandang adanya katalis positif untuk pasar ekuitas dari pelaksanaan Pemilu 2024 yang diharapkan dapat berjalan lancar dan demokratis.

Baca Juga: Meski Membaik, Kinerja Reksadana Saham Masih Fluktuatif

“Sentimen-sentimen tersebut juga berdampak positif terhadap produk-produk reksadana pasar uang dan reksadana campuran yang memiliki sebagian portofolio di pasar saham,” imbuh Reza.

Adapun dengan performa positif produk-produk surat utang, reksadana pendapatan tetap memimpin return tertinggi di sepanjang tahun ini sebesar 4,02% YtD. Sementara itu, kumpulan produk reksadana pasar uang yang tercermin dari Infovesta 90 Money Market Fund Index catatkan return sebesar 3,08% YtD.

Indeks reksadana campuran hanya mencetak sedikit pertumbuhan sebesar 0,41% YtD, sedangkan indeks reksadana saham justru terkoreksi 4.12% YtD.

Menurut Reza, produk-produk reksadana pendapatan tetap dan pasar uang cetak return tinggi di tahun ini karena dinilai memiliki risiko yang rendah. Kelas aset reksadana tersebut cocok untuk investor yang konservatif di tengah ketidakpastian pasar tahun 2023.

Reza mengamati, produk reksadana pendapatan tetap masih memiliki prospek yang baik di tahun 2024, terutama jika suku bunga acuan Bank Indonesia dan The Fed mengalami penurunan. Sebab, kondisi tersebut akan meningkatkan harga obligasi dan imbal hasil reksadana pendapatan tetap.

Reksadana pasar uang dan reksadana campuran juga dianggap masih menarik untuk diinvestasikan di tahun 2024, karena produk-produk reksadana ini memiliki risiko yang moderat dan dapat memberikan return yang stabil.

“Reksadana pasar uang dapat dimanfaatkan sebagai instrumen investasi jangka pendek yang likuid, sedangkan reksadana campuran dapat dimanfaatkan sebagai instrumen investasi jangka menengah yang fleksibel,” ucap Reza.

Sementara itu, Reza menambahkan, kalau reksadana saham yang layak dikoleksi adalah reksadana saham yang memiliki portofolio yang diversifikasi dan seimbang antara saham-saham big caps dan small caps.

Hal ini karena saham-saham big caps memiliki likuiditas dan stabilitas yang tinggi, sedangkan saham-saham small caps memiliki potensi pertumbuhan yang besar.

Selain itu, investor juga dapat mempertimbangkan koleksi reksadana saham yang memiliki sebagian portofolio di sektor-sektor yang prospektif di tahun 2024, seperti sektor infrastruktur, konsumsi, dan Kesehatan.

“Pilihan tergantung pada profil risiko dan tujuan investasi masing-masing investor,” pungkas Reza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×