Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Henan Putihrai Asset Management (HPAM) menilai positif prospek reksadana saham. Kembali masuknya dana asing dan perbaikan kinerja di November 2023 menjadi pendukungnya.
Head of Business Development Division HPAM Reza Fahmi mengatakan pada November ini beberapa produk reksadana saham mengalami perbaikan kinerja dibandingkan bulan Oktober. Antara lain HPAM Ultima Ekuitas yang mencetak return 3,02% dan HPAM Ultima Syariah yang memberikan return 2,95% dibandingkan tahun lalu yang berkinerja negatif.
Reza menjelaskan, perbaikan itu sejalan dengan kenaikan IHSG yang mencapai 3,07% di bulan November. "Kenaikan kinerja reksadana saham milik HPAM juga didorong oleh pilihan saham yang berkualitas dan diversifikasi portofolio yang baik," ujar dia kepada Kontan.co.id, Rabu (29/11).
Reza pun optimistis prospek kinerja reksadana saham akan terus membaik. Terlebih asing mulai masuk kembali ke pasar saham Indonesia.
Baca Juga: Kinerja Reksadana Saham Panin AM Membaik di November 2023
Berdasarkan data Pefindo, asing melakukan beli bersih di pasar saham sebesar Rp 1,25 triliun sejak awal November hingga minggu ketiga kemarin. Angka ini mengalami perbaikan yang signifikan dibandingkan Oktober yang mencatatkan jual bersih Rp 4,21 triliun.
"Masuknya dana asing dapat meningkatkan likuiditas dan transaksi di pasar saham, yang berdampak pada kenaikan harga saham dan nilai reksadana saham," sambungnya.
Untuk tahun depan, ia juga menilai ada sejumlah katalis yang akan mendorong kinerja reksadana saham. Antara lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan lebih baik, peningkatan aktivitas industri, terutama di sektor teknologi, perawatan kesehatan, dan energi terbarukan, yang menawarkan peluang pertumbuhan yang signifikan di 2024.
Lalu potensi kemajuan teknologi, seperti digitalisasi, e-commerce, dan fintech, yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor riil. "Valuasi IHSG yang sudah relatif murah di sekitar 13,8x P/E, jauh di bawah rata-rata historis 5 tahun yang sebesar 17,75 kali, yang diharapkan dapat menarik investor asing untuk masuk ke pasar saham Indonesia," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
