kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.149   51,00   0,31%
  • IDX 7.072   87,75   1,26%
  • KOMPAS100 1.056   15,28   1,47%
  • LQ45 830   12,75   1,56%
  • ISSI 214   1,84   0,87%
  • IDX30 423   6,75   1,62%
  • IDXHIDIV20 510   7,91   1,58%
  • IDX80 120   1,71   1,44%
  • IDXV30 125   0,55   0,45%
  • IDXQ30 141   2,04   1,47%

Presiden Jokowi Meresmikan Bursa Karbon Indonesia


Selasa, 26 September 2023 / 10:07 WIB
Presiden Jokowi Meresmikan Bursa Karbon Indonesia
Presiden Joko Widodo hadiri peluncuran Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (26/9/2023).


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bursa Karbon Indonesia alias IDXCarbon pada Selasa (26/9).

Jokowi menyampaikan potensi karbon di Indonesia masih sangat besar, 60% pemenuhan karbon dalam negeri berasal dari sektor alam. 

Dalam catatanya, Indonesia punya potensi satu giga ton unit karbon yang bisa ditangkap. Secara ekonomi peluang cuan yang dihasilan mencapai Rp 3.000 triliun. 

“Potensi bursa karbon kita bisa mencpaai potensinya Rp 3.000 triliun bahkan bisa lebih,” kata Jokowi di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Selasa (26/9).

Baca Juga: Indonesia's President Launches Carbon Emissions Trading

Jokowi mengatakan kehadiran bursa karbon ini memiliki potensi ekonomi yang baru sekaligus rambah lingkungan, ini sejalan dengan upaya global dalam nekan emisi global.

Dalam perdagangan perdana Selasa (29/6), telah terjadi transaksi sebesar 459.914 ton CO2e dari proyek PT Pertamina Georthermal Energy Tbk Lahendong Unit 5 dan 6. 

Adapun proyek tersebut terdaftar atas nama PT Pertamina Power Indonesia (PPI) alias Pertamina New dengan New & Renewable Energy. 

Sepeti yang diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan izin kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai penyelenggara bursa karbon. 

Adapun BEI sudah menyediakan empat empat ruang atau mekanisme perdagangan bursa karbon. Yaitu, pasar reguler, pasar negosiasi, pasar lelang dan marketplace (non reguler). 

Untuk skema auction atau lelang, nantinya harga unit karbon akan ditetapkan oleh regulator. Kemudian pembeli akan melakukan lelang.

Baca Juga: Bursa Karbon Indonesia Diresmikan Hari Ini (26/9), Analis Rekomendasi Beli Saham Ini

Kemudian untum pasar reguler, hampir sama dengan perdagangan bursa saham. Penjual dan menentukan harga sehingga terjadi continous auction.

Di pasar negosiasi alias negotiated trading, transaksi terjadi di luar bursa, misalnya transaksi bilateral. Namun settlement atau penyelesaian dan laporan transaksi akan dicatat oleh bursa karbon. 

Terakhir, BEI menyediakan marketplace. Mekanisme keempat ini memberikan kesempatan untuk pembelian unit transaksi per proyek atau one on one. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×