Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
5. Manulife Saham Andalan
Putut Andanawarih, Direktur Pengembangan Bisnis PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) mengingatkan investor untuk tetap menyesuaikan portofolio investasinya dengan toleransi serta jangka waktu investasi. Untuk meraup cuan optimal, di tahun 2017, Putut menyarankan investor agar mendiversifikasi portofolio.
Mayoritas aset sebaiknya dialokasikan pada reksadana saham yakni 50% - 70%. Maklum, potensi pertumbuhan bursa saham lebih besar di tahun 2017. Sementara 20% - 30% di reksadana pendapatan tetap serta 10% 20% di reksadana pasar uang. Maklum, volatilitas masih tinggi tahun depan.
Jika ada kebutuhan dana mendesak, investor dapat menyiasatinya dengan mencairkan reksadana pasar uang. "Jadi tidak harus utak atik reksadana saham maupun pendapatan tetap," tukasnya.
Untuk reksadana saham, MAMI menjagokan produk Manulife Saham Andalan (MSA). Bursa saham disinyalir akan menawarkan return lebih ciamik di tahun 2017. Katalis positif akan bersumber dari kelanjutan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan. "Ibarat 2016 itu fondasi. 2017 tinggal landas ke depan," katanya.
Dalam meracik Manulife Saham Andalan, lanjut Putut, MAMI menggunakan pendekatan bottom up. Artinya, perusahaan menganalisa dan mencermati fundamental tiap saham portofolionya. Ada beberapa sektor saham yang digenggam.
Pertama, sektor perbankan yang akan mendapatkan benefit dari pemulihan ekonomi tahun 2017. "Tapi kami selektif di sektor bank, hanya yang fundamental bagus. Ada juga sektor properti, otomotif, dan infrastruktur," imbuhnya.
Memang industri perbankan tengah dihantui kenaikan kredit macet alias non performing loan (NPL). Namun, Putut mencermati, NPL industri perbankan secara nominal masih rendah. Sehingga faktor tersebut tidak perlu dikhawatirkan. Ia optimistis, NPL perbankan pada tahun 2017 berpotensi membaik. Sebab, bank akan menyalurkan kredit lebih banyak ke sektor riil.
Adapula sektor komoditas dan energi yang ditopang euforia kebijakan Trump, membaiknya perekonomian AS, serta rencana kenaikan suku bunga The Fed.
Putut mengingatkan investor untuk berinvestasi pada Manulife Saham Andalan minimal tiga tahun hingga lima tahun. Ia menduga, IHSG pada tahun 2017 akan berkisar 6.000 - 6.200 dengan asumsi BI 7 day reverse repo rate di level 4,75% - 5%.
Putut mengakui, perusahaan secara rutin akan menyesuaikan porsi efek saham dengan kondisi yang ada. Jika pasar berpeluang menguat, porsi efek saham akan membesar untuk mengoptimalkan return.
Per 16 Desember 2016, Manulife Saham Andalan sudah diperdagangkan dengan NAB senilai Rp 1.853,46 per UP. Mengacu fund fact sheet per November 2016, lima aset terbesar produk ini ditaruh pada ASII, BBCA, BMRI, BBRI, dan TLKM. Produk ini masih didominasi efek saham hingga 97,21%. Sisanya instrumen pasar uang alias kas 2,79%.
Reksadana saham yang meluncur sejak 1 November 2007 ini telah memperoleh dana kelolaan sebanyak Rp 1,15 triliun. Investor yang tergiur mengoleksi reksadana ini dapat melakukan pembelian awal minimal Rp 100.000. Produk tersebut menggunakan bank kustodian HSBC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News