kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pernah nyangkut di saham tak likuid, ini kiat Direktur Djasa Ubersakti Hizkia


Sabtu, 23 Januari 2021 / 07:20 WIB
Pernah nyangkut di saham tak likuid, ini kiat Direktur Djasa Ubersakti Hizkia


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Di samping itu, ketika memilih suatu saham, Hizkia tidak lupa memastikan jajaran manajemen yang berada di balik suatu emiten. Menurut dia, dengan mengetahui hal itu investor akan lebih memiliki gambaran mengenai pengelolaan perusahaan ke depan, sisi kreativitas menajemen, serta inovasi-inovasi yang mungkin dimunculkan.

Oleh karena memperlakukan investasi di saham layaknya hobi, Hizkia tidak mudah terbawa arus. Seperti hobi, investasi di saham dilakukan dengan hati senang sehingga dalam mengambil keputusan dia cenderung tidak terburu-buru dan menikmati prosesnya. Sikap ini senada dengan keyakinannya dalam berinvestasi saham bahwa gain diperoleh dengan kehati-hatian secara bertahap. 

Kepercayaan itu membuatnya tidak terjerumus ke dalam saham-saham yang meningkat secara drastis tanpa diikuti fundamental yang baik atau saham gorengan. Ia juga tidak mudah tergoda oleh saham-saham yang naik signifikan karena euforia atau emosi sesaat. Misalnya saja, saat pasar diramaikan dengan saham-saham farmasi yang naik tinggi beberapa waktu lalu karena sentimen distribusi vaksin Covid-19. 

Memperlakukan investasi saham seperti hobi juga disarankan bagi mereka yang di luar sana tertarik memulai investasi saham. "Kita hobi enggak nih? Hobi utak-atik angka, kinerja, data, melihat histori. Berawal dari situ baru kita bisa mendapatkan sesuatu yang menarik dari investasi. Jadi suka dulu, jangan main saham karena ikut-ikutan," ujarnya lagi. 

Baca Juga: Begini strategi investor kawakan di tengah masa pemulihan 2021

Asal tahu saja, Hizkia memang gemar membaca dan melakukan analisa data. Kegemaran ini juga yang membuatnya lebih jeli dalam melihat peluang pasar. 

Adapun saat awal mulai berinvestasi saham di tahun 2005, Hizkia mengaku tidak terlalu kerepotan karena ia telah terbiasa melakukan analisa. Latar belakang Hizkia sebelumnya yang bekerja di perbankan, membuatnya tidak asing lagi melakukan analisa kredit bagi debitur. Menurutnya, analisa tersebut mirip ketika menelisik fundamental suatu emiten.

Baca Juga: CEO Jagartha Advisors: Jangan kapok saat rugi di awal investasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×