Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Selain saham-saham di sektor properti, Hizkia meracik portofolionya dengan saham-saham di sektor lain yang sedang dalam tren. Tentu saja dengan tetap memperhitungkan sisi fundamental dan likuiditas. Biasanya Hizkia mendiversifikasi portofolionya antara dua hingga tiga sektor saham. Ia sengaja membatasinya agar lebih mudah dalam monitoring di tengah kegiatannya sehari-hari.
Adapun di masa pendemi Covid-19, Hizkia mengaku ada perubahan strategi dalam berinvestasi. Selain tetap mengkoleksi saham properti, Hizkia cenderung memilih saham yang tidak terlalu terdampak pandemi, seperti saham di sektor barang konsumsi dan teknologi informasi (TI).
Di tengah pandemi ia percaya permintaan akan produk makanan masih ada. Sementara untuk sektor TI akan semakin berkembang, mengingat segala aktivitas di saat pandemi cenderung memanfaatkan teknologi.
Sementara untuk sektor properti, Hizkia cenderung mempertahankan saham-saham yang mampu meningkat di tengah pandemi. Ke depannya, Hizkia akan tetap menjadikan saham-saham sektor properti yang mendominasi portofolionya.
Baca Juga: Bill Gates yang selama bertahun-tahun diam-diam mengoleksi lahan pertanian di AS
"Saya akan tetap di sektor yang saya cintai. Saya senang bermain saham properti karena saya bisa membaca kinerjanya," ungkap dia. Rasa senang ini membuatnya lebih mudah dalam menyeleksi saham-saham properti mana saja yang menarik, dengan pertimbangan itu ia akan menyiapkan dana untuk masuk.
Sementara untuk saham-saham selain properti, dia akan terus memperbaruinya sesuai dengan kondisi pasar. Misalnya, sektor barang konsumen berpeluang terdepak dari portofolio, mengingat tahun 2021 diprediksi gain saham-saham sektor ini akan menipis.
Baca Juga: Dirut Maybank Kim Eng Sekuritas, Willianto Ie, dapat cuan dari strategi buy and hold