Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Harga platinum berhasil rebound. Katalis positif berasal dari menggemuknya permintaan dari Amerika Serikat (AS).
Mengacu Bloomberg, Kamis (3/12) pukul 13.47 WIB, harga platinum kontrak pengiriman Januari 2016 di New York Mercantile Exchange naik 0,26% dibandingkan hari sebelumnya ke level US$ 834,6 per ons troi. Sepekan, harga logam mulia ini tergerus 1,1%.
Andri Hardianto, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures menjelaskan, harga platinum memang merangkak setelah menyentuh angka US$ 832,4 per ons troi pada Rabu (2/12), level terendah sejak Desember 2008.
Harga komoditas sempat tertekan akibat pernyataan hawkish Janet Yellen, Gubernur Bank Sentral AS alias The Fed terkait rencana kenaikan suku bunga acuan pada pertengahan Desember 2015. Permintaan platinum terkoreksi karena diperdagangkan dalam dollar AS yang sedang mahal.
Menurut Andri, ada beberapa faktor yang menyokong kenaikan harga logam mulia tersebut pada Kamis (3/12). Pertama, pembelian platinum AS per kuartal III 2015 sebesar 274 kg atau tumbuh 85% secara year on year (yoy). Kenaikan permintaan platinum ini terjadi jelang musim liburan di AS seiring dengan pertumbuhan penjualan ritel semisal perhiasan.
Kedua, dimulainya penggunaan platinum pada kendaraan bermesin bensin. Sebab, umumnya platinum hanya digunakan untuk kendaraan bermesin diesel.
“Setelah skandal VW, harga platinum anjlok dan sedikit lebih murah dibandingkan palladium. Sehingga industri otomotif mulai menggunakan platinum bagi kendaraan bermesin bensin,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News