kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indeks dollar menekan harga platinum dan paladium


Rabu, 28 Oktober 2015 / 19:07 WIB
Indeks dollar menekan harga platinum dan paladium


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Penguatan indeks dollar Amerika Serikat (AS) menekan harga platinum dan paladium.

Mengutip Bloomberg, Rabu (28/10) pukul 11.48 WIB, harga platinum kontrak pengiriman Januari 2016 di New York Mercantile Exchange terpeleset 0,69% ketimbang hari sebelumnya menjadi US$ 996,1 per ons troi. Sepekan, harga merosot 1,09%.

Di saat yang sama, harga paladium untuk kontrak pengiriman bulan Desember 2015 menyusut 0,07% dibandingkan hari sebelumnya menjadi US$ 678,25 per ons troi. Sepekan, harga terangkat 0,16%.

Pengamat Komoditas Ibrahim menjelaskan, koreksi yang dialami oleh harga platinum dan paladium merupakan imbas dari penguatan indeks dollar AS. Mata uang Negeri Paman Sam memang sedang perkasa jelang rilis hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral AS (FOMC Meeting) yang akan meluncur pada Kamis (29/10) dini hari.

Pertemuan yang berlangsung pada 27-28 Oktober 2015 diisukan akan membahas mengenai spekulasi kenaikan suku bunga acuan oleh The Fed. Hal ini menggerus permintaan platinum dan paladium yang diperdagangkan dalam dollar AS yang sedang mahal.

Padahal, kedua komoditas tersebut masih ditekan oleh minimnya permintaan. Beberapa saat lalu, Bank Sentral Eropa alias European Central Bank (ECB) menuturkan kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi yang dialami Benua Biru.

Akhir pekan lalu, Eropa merilis data manufaktur (Flash Manufacturing PMI) per Oktober 2015 yang tercatat di level 52, serupa dengan pencapaian bulan sebelumnya. "Apalagi data industri China jatuh selama 15 bulan berturut-turut," tukasnya.

Wajar Negeri Tirai Bambu memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 4,35% akhir pekan lalu. Ini merupakan aksi keenam kalinya sejak November 2014. Meskipun China ingin menggairahkan pasar dengan menurunkan suku bunga acuan, lanjut Ibrahim, pelaku pasar beranggapan cara yang lebih tepat adalah dengan menggelontorkan stimulus.

Memang pekan depan China bakal merilis data manufaktur per Oktober2015 yang diprediksi mencapai 43,3, lebih baik ketimbang posisi bulan September 2015 yang tercatat sebesar 43. Ada pula data non manufaktur Per Oktober 2015 yang diestimasi 44,2, lebih tinggi dibandingkan pencapaian bulan sebelumnya sekitar 42,3. "Memang naik, tapi belum cukup kuat karena masih di bawah level 50, mengindikasikan kontraksi," tuturnya.

Dengan permintaan platinum dan paladium menyusut, Ibrahim memaparkan banyak perusahaan tambang yang menurunkan kuota produksi untuk memangkas biaya. Bahkan, sebagian perusahaan tambang gulung tikar, hanya perusahaan plat merah yang bertahan saat komoditas berbalut tren bearish (turun) seperti saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×