kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.313   10,00   0,06%
  • IDX 7.192   51,54   0,72%
  • KOMPAS100 1.027   0,61   0,06%
  • LQ45 779   -0,14   -0,02%
  • ISSI 237   2,91   1,24%
  • IDX30 402   -0,27   -0,07%
  • IDXHIDIV20 464   1,04   0,22%
  • IDX80 116   0,22   0,19%
  • IDXV30 118   1,12   0,95%
  • IDXQ30 128   -0,16   -0,12%

Platinum menanti sinyal dari Eropa


Rabu, 04 November 2015 / 07:28 WIB
Platinum menanti sinyal dari Eropa


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Skandal emisi gas mobil Volkswagen masih membayangi pasar platinum dan paladium. Tak heran, harga kedua komoditas logam mulia ini sulit bangkit. Namun, ada peluang rebound, jika stimulus Eropa berlanjut.

Mengutip Bloomberg, Selasa (3/11) pukul 17.38 WIB, platinum pengiriman Januari 2016 di New York Merchantile Exchange (Nymex) turun 0,60% menjadi US$ 972,5 per metrik ton (MT). Lalu, paladium pengiriman Desember 2015 di Nymex melorot 0,82% ke US$ 645 per metrik ton.

Investor mulai melego platinum dan paladium. Bloomberg mencatat, kepemilikan exchange traded products (ETP) platinum dan paladium masing-masing menyusut 5,8 metrik ton dan 8,3 metrik ton pada Oktober lalu.

Kepemilikan kedua aset ini sudah merosot hampir 10% sejak terkuaknya skandal emisi mobil Volkswagen. Selama ini, logam tersebut digunakan untuk mengurangi emisi kendaraan.

Menurut Deutsche Bank AG, investor mungkin khawatir, produsen mobil akan beralih ke cara alternatif untuk mengurangi emisi bahan bakar, seperti beralih ke mobil bertenaga baterai. Hal ini bisa memangkas permintaan platinum pada kendaraan berbahan bakar disel dan paladium untuk mobil berbahan bakar bensin.

Tahun lalu, Volkswagen menyumbang 45% permintaan platinum dan 80% penggunaan paladium. "Ada kecemasan, platinum dan paladium kehilangan pangsa pasar," ujar Grant Sporre, analis Deutsche Bank, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (3/11).

Analis PT SoeGee Futures Ibrahim menilai, kekhawatiran investor cukup beralasan, mengingat platinum dan paladium banyak digunakan dalam kendaraan bermotor. Dalam jangka menengah, kata Ibrahim, kedua logam ini masih bearish.

Spekulasi kenaikan suku bunga The Fed juga membebani pasar. Maklum, spekulasi tersebut mengangkat dollar AS. Namun, jangka pendek, ada peluang rebound terbatas harga platinum dan paladium.

Dengan catatan, European Central Bank (ECB) melanjutkan pelonggaran moneter untuk mendongkrak ekonomi. Jika ekonomi Benua Biru membaik, ada peluang perbaikan permintaan. Prediksi Ibrahim, sepekan ini, platinum bisa menguat antara US$ 980,5-US$ 985,5, dan paladium ke rentang US$ 650,5-US$ 655,5 per MT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×