Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Platinum dan paladium turun tipis setelah awal pekan ini tergerus cukup dalam. Pergerakan harga cenderung wait and see menjelang pengumuman Europe Central Bank (ECB) serta data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) akhir pekan nanti.
Mengutip Bloomberg, Selasa (3/11) pukul 16.25 WIB, harga platinum kontrak pengiriman Januari 2016 di Commodity Exchange turun tipis 0,1% dibanding sehari sebelumnya di US$ 977,3 per metrik ton.
Sementara harga paladium kontrak pengiriman Desember 2015 di New York Mercantile Exchange merosot 0,2% ke US$ 649 per metrik ton.
Penurunan harga platinum dan paladium sedikit tertahan setelah di awal pekan ini sempat tertekan cukup dalam. Bahkan paladium merosot hingga 4% dari penutupan akhir pekan lalu. Pada bulan lalu, investor mulai menjual sejumlah platinum dan paladium di tengah kekhawatiran skandal emisi mobil Volkswagen AG.
Data Bloomberg menunjukkan, kepemilikan platinum di exchange-traded products (ETPs) meluncur 5,8 metrik ton sedangkan paladium turun 8,3 ton pada bulan Oktober atau level terendah sejak 2007. Kombinasi kedua aset ini telah merosot hampir 10% sejak muncul isu bahwa Volkswagen telah berbuat curang pada mobil berbahan bakar diesel agar lulus tes emisi.
Platinum dan paladium digunakan untuk mengurangi emisi kendaraan. Menurut Deutsche Bank AG, investor kemungkinan khawatir pembuat mobil akan beralih ke cara alternatif guna mengurangi pemakaian gas, seperti beralih ke mobil bertenaga baterai.
Hal ini dikhawatirkan akan mengurangi permintaan platinum dalam kendaraan berbahan bakar disel dan paladium untuk jenis mobil dengan bahan bakar bensin. Johnson Matthey Plc menduga, Volkswagen menyumbang 45% permintaan platinum dan 80% konsumsi paladium tahun lalu.
"Ada ketakutan bahwa platinum dan paladium mungkin kehilangan pangsa pasar terhadap teknologi alternatif untuk mengurangi emisi mobil," ujar Grant Sporre, seorang analis Deutsche Bank di London, seperti dikutip Bloomberg.
Jumat pekan lalu, investor menjual 1,2 ton platinum dari ETPs atau yang terbesar sejak Juni. Sedangkan penjualan paladium mencapai 2,8 ton atau tertinggi di lebih dari setahun terakhir. Sporre menduga, berkurangnya penggunaan platinum dan paladium sebagai mata uang dan aset lindung nilai di Afrika Selatan turut mempengaruhi outflow.
Pengamat Komoditas PT SoeGee Futures, Ibrahim mengatakan, kekhawatiran investor cukup beralasan mengingat platinum dan paladium memang banyak digunakan dalam kendaraan bermotor. "Namun, ini sebenarnya isu yang wajar dalam hal standarisasi dan akan mereda dengan sendirinya,' paparnya.
Harga platinum dan paladium pun mulai bangkit apalagi sebelumnya harga turun cukup tajam. Data manufacturing PMI China bulan Oktober yang dirilis pada Minggu (1/11) tetap di level 49,8 turut menjadi tekanan pada pergerakan harga di awal pekan. Namun, harga kembali bangkit setelah Caixing manufacturing PMI negeri panda naik menjadi 48,3 dari data sebelumnya 47,2 serta berada di atas proyeksi sebesar 47,7. "Meski belum mencapai angka 50, data ini cukup positif, menunjukkan bahwa stimulus ekonomi China sudah terasa," ujarnya.
Di samping itu, pergerakan harga platinum dan paladium berpotensi menguat menjelang pidato Gubernur Europe Central Bank (ECB) Mario Draghi. "ECB kemungkinan akan mengulas kembali ekonomi China dan zona Eropa sehingga mendapat antisipasi dari pasar," lanjut Ibrahim.
Pasar berspekulasi bahwa ECB akan melonggarkan kebijakan ekonomi pada Desember mendatang. Hal ini menjadi sentimen positif bagi harga platinum dan paladium. Jika ekonomi Eropa membaik, maka permintaan kedua logam ini pun diharapkan menguat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News